BOR RS Rujukan Covid-19 Jatim Mulai Turun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Jul 2021 13:21 WIB

BOR RS Rujukan Covid-19 Jatim Mulai Turun

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membagikan foto terbaru penampakan RSUD Dr. Soetomo, khususnya di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) di instagram pribadinya. SP/@khofifah.ip

SURABAYAPAGI, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyebut kalau keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 mulai menurun. Hal ini terlihat dari mulai lenggangnya pasien covid-19 yang dirawat di sejumlah RS rujukan COVID-19.

Ia menyebut BOR Isolasi 75 persen, BOR ICU 85 persen dan BOR Rumah Sakit Darurat Lapangan 52 persen. "Kalau kami melihat sesungguhnya ruang isolasi di RS ada pelandaian," ujar Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu saat di Gedung Negara Grahadi, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: BOR RS Covid-19 Surabaya di Bawah 20 Persen

Salah satu yang dipantau Khofifah ialah RSUD dr. Soetomo. Rumah sakit plat merah dalam naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim itu sempat membludak beberapa waktu lalu. Bahkan mengalami penumpukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Dulu di RSU Soetomo, 3 minggu lalu, banyak pasien-pasien yang mengantre ke IGD sampai ke selasar. Saat ini, setiap pagi saya minta cek untuk difoto dan di triase IGD Soetomo saat ini sudah lengang di IGD. Suasananya seperti itu," ujar Khofifah.

Mulai lengangnya BOR rumah sakit, kata Khofifah, bukan indikator kalau COVID-19 akan selesai. Ia mengajak masyarakat Jatim untuk tak menganggap enteng virus corona SARS CoV-2. sebab kasus bisa melonjak sewaktu-waktu jika lengah.

"Tetaplah waspada, tetap mitigasi seksama," tegas dia

Khofifah juga mengajak masyarakat yang sedang isolasi mandiri agar berpindah ke isolasi terpusat yang telah disediakan pemerintah, TNI dan Polri. Dengan isolasi terpusat, pasien bisa termonitor kondisinya. Mereka juga akan cepat bisa tertangani RS rujukan jika sewaktu-waktu keadaannya memburuk.

"Yang isolasi di rumah ini diseyogyakan untuk isolasi terpusat supaya termonitor kondisinya, karena ada yang mungkin butuh obat ada yang butuh oksigen, kalau  di rumah tidak bisa semua terfasilitasi," katanya.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM, Okupansi Hotel di Malang Meningkat

Terpisah, Dirut RSU dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, para pasien yang sebelumnya banyak di triase IGD, telah dimasukkan dalam ruang perawatan yang ada di kontainer.

"Setiap kontainer berisi 5 pasien. Kontainer-kontainer ini didesain jadi ruang perawatan, dan sangat membantu agar tidak terjadi penumpukan di IGD," terang Joni.

Joni menyebut, kapasitas bed COVID-19 di RSU dr Soetomo saat ini sebanyak 520 bed dan terisi sekitar 75 persen. Jumlah ini akan terus bertambah, seiring dengan pemanfaatan lahan pakir Soetomo sebagai ruang perawatan.

"Namun, sebesar-besarnya kapasitas rumah sakit tidak akan ada artinya, apabila di hulunya, penyebaran virus ini tidak ditekan. Kuncinya satu, protokol kesehatan, jauhi kerumunan, kurangi mobilitas," tegasnya

Baca Juga: 110 RS Rujukan di Jatim Nihil Pasien Covid-19

Sementara berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim per 28 Juli 2021, BOR isolasi di 13 kabupaten/kota kebanyakan masih di atas 80 persen. Kota Batu menjadi yang tertinggi, karena BOR-nya mencapai 95,24 persen. Sementara BOR isolasi 25 daerah di bawah 80 persen, kisaran 34-79 persen.

Kemudian BOR intensif yang terdiri dari ICU/NICU/PICU di 13 kabupaten/kota di atas 80 persen. Bangkalan bahkan sudah 100 persen. Sementara sisanya yakni 25 daerah BOR-nya 29-76 persen.

Secara keseluruhan BOR COVID-19 di 13 daerah di atas 80 persen. Kota Batu tertinggi yaitu 95,65 persen. Sementara BOR terendah tercatat dimiliki oleh Sampang dengan 33,06 persen. Adapun jika dirata-rata, BOR di Jatim saat ini berada di kisaran 72,26 persen.sb5/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU