Budidaya Tanaman Janda Bolong yang Beromzet Ratusan Juta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Apr 2021 10:16 WIB

Budidaya Tanaman Janda Bolong yang Beromzet Ratusan Juta

i

Mokhammad Arifin bersama monstera hasil budidayanya. SP/ MJK

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Musim pandemi Covid-19 saat ini, banyak orang menghabiskan waktunya dengan beraktivitas di rumah demi menghindari penyakit. Salah staunya dengan bercocok tanam dan mengoleksi berbagai tanaman hias sebagai hiburan kala di rumah seperti tanaman hias jenis monstera atau janda bolong saat ini tengah booming di kalangan pecinta tanaman dengan harga fantastic hingga puluhan juta seiring banyaknya permintaan.

Corak daunnya yang berlubang dan warna-warni membuat tanaman merambat ini kian tenar dengan sebutan janda bolong. Sebagai petani tanaman hias, Arifin sempat kaget dengan booming-nya monstera selama pandemi. Sempat tidak menghiraukan, Arifin akhirnya tergiur hingga turut membudidayakan beberapa jenis monstera koleksinya.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

“Sejak dulu sebenarnya saya sudah punya. Cuman memang merambat liar, bahkan sempat dibiarkan sama tukang saya. Tapi, pas booming, kami kemasi lagi dan pilih satu-satu yang punya corak bagus untuk dibudidayakan,” tuturnya.

Untuk perawatan, Arifin memang tak sendiri. Ia dibantu oleh anak-menantunya, Galuh Sakti dan Risa Arfiana. Ada beberapa jenis monstera yang terus ia budidayakan mulai dari tunas hingga bisa merambat dewasa. Mulai dari monstera ekornaga, monstera borsigiana, hingga monstera deliciosa.

Khusus untuk borsiagiana dewasa, ia menjual denga harga hingga Rp 8 juta sampai Rp 10 juta per tangkai. Sementara jenis deliciosa, hingga Rp 3 juta pertangkai, sedangkan ekornaga atau monstera lokal mencapai Rp 300 ribu per tangkai.

Meski tak ada patokan khusus, namun Arifin berani memasang harga setinggi itu seiring banyaknya permintaan yang datang. “Sebenarnya tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli, mau tinggi atau rendah. Kalau saya, tergantung yang beli, bisa merawat atau tidak,” tambahnya.

Baca Juga: Terciduk Edarkan Pil Double L 1.600 Butir, Dua Pemuda di Mojokerto Berhasil Diamankan

Dia mengaku sudah tiga bulan terakhir ini fokus membudidayakan monstera. Bahkan, dua kali panenan berhasil meraup untung sampai Rp 250 juta dengan ratusan bibit yang sudah ia rawat.

“Yang memasarkan anak saya, kira-kira antara Rp 190 juta sampai Rp 250 juta. Untuk yang bibit usia sebulan, kami biasa menghargai cuman Rp 50 ribu per bibit,” tambahnya.

Untuk perawatan, Arifin mengakui tanaman ini gampang-gampang susah. Dimana, sentuhan tangan dan kesabaran perawatnya menjadi kunci kesuksesan.

Baca Juga: Pasar Takjil Ketidur, Upaya Pj Wali Kota Ali Kuncoro Promosikan Aneka Kuliner Kota Mojokerto

Mulai dari penyiraman yang durasinya cukup empat hari sekali. Sedangkan nutrisi, Arifin biasa menggunakan empat campuran jadi satu sebagai medianya.

Mulai dari tanah biasa, pupuk kandang, sekam bakar, dan sekam biasa dengan perbandingan komposisinya merata semuanya. Ditambah juga nutrisi pendukung berupa satu sachet MSG atau micin yang ditabur seminggu sekali. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU