Bulog Jember Distribusi Beras Program KPSH

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Okt 2022 19:07 WIB

Bulog Jember Distribusi Beras Program KPSH

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Cabang (Kancab) Jember mendistribusikan belasan ribu ton beras kualitas medium melalui program ketersediaan pasokan dan stabilitasi harga (KPSH).

Langkah itu dilakukan untuk menjaga pasokan dan menstabilkan harga beras di pasaran. Demikian disampaikan Fariz Jaya, perwakilan dari Perum Bulog Kancab Jember.

Baca Juga: Ngabuburit di 'Kebon Ramadhan' KBS: Berburu Jajanan Takjil hingga Sembako BULOG

"Untuk kenaikan harga beras kami sudah melaksanakan yang namanya program KPSH, yang dulu namanya operasi pasar. Nah, sekarang (nama programnya berganti, red) KPSH, yaitu ketersediaan pasokan dan stabilitasi harga beras medium," ungkapnya.

Sejauh ini, pihaknya telah mendistribusikan beras medium dari program tersebut pada beberapa mitra distributor dan toko-toko yang ada di pasar-pasar Jember.

"Untuk di bulan September sekitar 1.677 ton, dari Januari sampai sekarang 12.570 ton," jelasnya.

Ia menyebutkan beberapa lokasi distribusi beras selama ini.

Baca Juga: Renovasi Alun-alun Jember Dianggarkan Rp 28 M

"Untuk yang di Pasar Tanjung itu ada satu toko, di Pasar Wirolegi dan Pasar Kreongan masing-masing 2 toko, Pasar Mangli itu satu toko, dan Pasar Rambipuji itu satu toko," bebernya.

Pihaknya berharap melalui distribusi pasokan beras tersebut, harga beras di pasaran tetap stabil dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Dengan adanya KPSH tersebut mudah-mudahan harga tetap stabil," bebernya.

Baca Juga: Gudang Tembakau PTPN X Kebun Ajung Jember Hangus Terbakar saat Sahur

Dalam kesempatan ini, Fariz juga menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut kenaikan harga beras dua bulan terakhir. Pada bulan Agustus, harga beras naik 0,77 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. Sementara pada bulan September, harga beras mengalami kenaikan 2,84 persen dengan andil inflasi 0,12 persen.

Menurutnya, kenaikan harga beras di antaranya disebabkan oleh berakhirnya masa panen pada bulan Agustus lalu. Selain itu, disebabkan kelangkaan pupuk subsidi yang dirasakan oleh petani.

"Terkait pupuk juga mempengaruhi biaya produksi sehingga harga gabah naik, kalau diolah menjadi beras, harga beras juga akan naik," terangnya.

Editor : Moch Ilham

Tag :

BERITA TERBARU