Bunda Genre Wujudkan Generasi Berkarakter di Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Jun 2021 09:31 WIB

Bunda Genre Wujudkan Generasi Berkarakter di Jatim

i

Arum Bachsin menyampaikan upaya mewujudkan generasi berkarakter saat Workshop Genre bagi Bunda Genre di Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Surabaya. SP/ Patrik Cahyo

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Upaya mewujudkan generasi muda yang berkarakter dilakukan oleh BKKBN Jatim dan tim Penggerak PKK Jawa Timur berkolaborasi untuk mengurangi persoalan-persoalan yang di hadapi remaja di Jawa Timur.

Kepala Perwakilan (kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Jatim, Sukaryo Teguh Santosa mengatakan, saat ini Jatim dihadapkan pada perkawinan muda yang cukup tinggi yaitu 13,11 %. 

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

"Ini pekerjaan rumah buat kita semua, belum lagi bagi kesehatan reproduksi. Meskipun sulit dideteksi namun ini merupakan PR kita semua. Bagaimana upaya kita bisa mendorong agar remaja memiliki inovasi yang baik," kata Sukaryo Teguh pada Workshop GenRe bagi Bunda GenRe Kabupaten/Kota di Ruang Lestari, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

“Pemerintah Jatim sudah bagus telah menyiapkan sarana-sarana komperensif dan pro terhadap millineal. Bahkan di setiap bakorwil sudah ada super koridor untuk east Java dan milineal job center,” imbuhnya, Jumat (4/6/2021).

Baca Juga: Oknum Polisi di Surabaya Cabuli Anak Tirinya Sejak SD Selama 4 Tahun, Korban Trauma Berat

Workshop tersebut diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jawa Timur (BKKBN Jatim) untuk mensosialisasikan program Generasi Berencana (GenRe).

Progam GenRe merupakan program yang ditujukan untuk mewujudkan generasi yang berkarakter dan berperilaku positif tentang kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Wariskan Kekuatan Untuk Perempuan Indonesia, Kiranti Rayakan Tiga Dekade

Arumi Bachsin mengatakan, Upaya yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dalam menyelenggarakan program GenRe adalah mengajak remaja untuk tidak melakukan 3 hal yang menghambat masa depan remaja, yakni seks pranikah, pernikahan dini, serta narkoba.

Remaja merupakan kunci penentu masa depan baik sebagai penerus estafet pembangunan maupun sebagai calon ayah dan calon ibu yang akan melahirkan generasi berikutnya.  Berbagai Program dengan berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menyelamatkan remaja dari ancaman yang dapat menghancurkan masa depannya. Pa

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU