Bupati Mojokerto Terus Gelorakan Program Tribina

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Agu 2022 20:46 WIB

Bupati Mojokerto Terus Gelorakan Program Tribina

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan program Tribina yang meliputi BKB (Bina Keluarga Balita), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan BKR (Bina Keluarga Remaja), kepada seluruh kader Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan sub PPKBD dari empat wilayah eks pembantu Bupati yang meliputi wilayah Mojokasri, Mojosari, Jabung dan Mojokerto.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto menggelar rapat operasional  pembinaan kader PPKBD dan sub PPKBD se-Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Perkokoh Sinergitas, Pemkab Mojokerto Gelar Buka Puasa Bersama Ratusan Ulama dan Umaro

Sebagai informasi, agenda rapat operasional pembinaan kader PPKBD dan sub PPKBD sudah dilaksanakan di tiga wilayah eks pembantu Bupati yang meliputi wilayah Jabung, Mojosari, dan Mojokerto.

Kali ini, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, kembali memberikan pembekalan kepada 80 kader PPKBD dan sub PPKBD wilayah eks pembantu Bupati Mojokasri yang terdiri dari empat kecamatan yakni Kecamatan Dawarblandong, Jetis, Gedeg, dan Kemlagi, di Kantor Kecamatan Jetis, (25/8) pagi. 

Dalam arahannya, Bupati Ikfina menjelaskan, sebagai kader PPKBD dan sub PPKBD, harus  mengerti terkait kegiatan program penyuluhan KB, UPPKS dan Tribina.

Terkait  penyuluhan program bisa berjalan dengan efektif dan efisien, Ikfina meminta, agar semua kader PPKBD maupun sub PPKBD memegang  suatu data yang real dan akurat. "Supaya kalian bisa menghemat energi," ujarnya.

Selain itu, dalam membahas program KB, Ikfina mengatakan, dalam melaksanakan program KB, para kader harus tahu berapa jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah desa masing-masing.

"Misalnya di Desa Cendoro terdapat 556 pasangan usia subur, jadi berapa yang sudah ikut program KB dan berapa yang belum ikut program KB," jelasnya.

Masih Ikfina, Ia juga mengatakan, PUS dengan kategori terlalu tua harus mengikuti program KB, karena PUS dengan kategori terlalu tua ini bisa memberikan kontribusi terhadap bayi stunting.

"Karena ibunya terlalu tua dan beresiko tinggi," jelasnya. 

Selain itu, Terkait dalam pelaksanaan kegiatan Tribina, Ikfina menilai, dari pelaksanaan kegiatan BKB dan BKL bisa berjalan dengan baik dibandingkan dengan kegiatan BKR.

Baca Juga: Bupati Mojokerto Instruksikan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Rp 340 Miliar

Menurut Ikfina dalam menyelesaikan permasalahan partisipasi masyarakat dalam kegiatan BKR bisa meningkat, pihaknya pun berencana terjun langsung untuk memberikan materi terkait pelaksanaan kegiatan BKR di masyarakat.

“Jadi nanti saya akan turun, satu desa per kecamatan, setelah sudah di 18 desa, nanti  kita akan evaluasi bagaimana nanti orang tua bisa menjadi pengasuh yang baik untuk anak remajanya,” ucapnya.

Selain itu, Ikfina menjelaskan, pelaksanaan kegiatan BKB sebagian besar dilaksanakan bersama dengan posyandu, meski demikian angka partisipasi balita Kabupaten Mojokerto yang dibawa ke posyandu ternyata belum mencapai 60 persen.

"Partisipasi ini meningkat  hanya dua bulan selama satu tahun, pada saat pembagian vitamin A, selain itu, mereka tidak membawa anaknya ke Posyandu adalah karena sudah lulus imunisasi kemudian yang kedua anaknya sudah sekolah," ucapnya. 

Masih Ikfina, Ia juga mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dalam waktu singkat pihaknya akan membentuk Posyandu di semua kelompok bermain, TK, dan RA, dan para guru. Tak hanya itu disekolah tersebut juga akan menjadi kader posyandu dan BKB untuk anak-anak yang sekolah di jenjang kelompok bermain, TK, dan RA.

Baca Juga: Ratusan Anak Yatim Trowulan Terima Santunan Bupati Ikfina

"Sehingga nanti kader posyandu dan kader BKB cukup fokus untuk anak-anak usia sampai tiga tahun, sisanya nanti akan menjadi urusan dari guru-guru pendidik-pendidik di Playgroup, TK dan RA, jelasnya. 

Selain membahas terkait BKB dan BKR, Ikfina juga menilai, pelaksanaan kegiatan BKL saat ini, partisipasi masyarakat sudah lumayan bagus, Ia juga menegaskan bahwa diutamakan kali ini dalam kesehatan adalah pencegahan.

"Tahun ini di Kabupaten Mojokerto sedang menggerakkan program Posbindu supaya semua desa itu jalan dan posbindu ini adalah untuk melakukan pemeriksaan dan pemantauan kesehatan pada usia dewasa maka berarti lansia masuk di dalamnya," ucapnya.

Selain itu, Ikfina juga menjelaskan, untuk mengantisipasi desa yang tidak melaksanakan Posyandu lansia, kedepannya, Ia akan menggabungkan Posyandu lansia dengan Posbindu.

"Maka kemudian ini akan kita lihat lagi bagaimana program BKL ini bisa kita sinergikan dengan pelaksanaan Posbindu," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU