Bupati Sidoarjo Ajak Ratusan Kader Kesehatan Kampanyekan Hidup Sehat Cegah Stunting dan BABS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Mei 2023 12:43 WIB

Bupati Sidoarjo Ajak Ratusan Kader Kesehatan Kampanyekan Hidup Sehat Cegah Stunting dan BABS

i

Pemberian bantuan Fasiltas BPJS Ketenagakerjaan dari PT. Tjiwi Kimia. SP/ Hikmah

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Peringatan hari Kartini 2023 di Sidoarjo melibatkan ratusan ibu-ibu kader kesehatan. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengajak ibu-ibu kader penggerak kesehatan untuk lebih getol mengkampanyekan hidup sehat guna mencegah stunting dan  Buang Air Besar Sembarangan ( BABS ).

Dikesempatan itu Bupati Muhdlor juga mendorong keterlibatan perusahaan-perusahaan yang ada di Sidoarjo untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di tempat kerjanya masing-masing. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) diharapkan untuk lebih diintensifkan lagi di masyarakat pada acara Rabu (03/05/2023) di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Baca Juga: Ratusan Warga Desa Kedinding Sidoarjo Terima Bansos Beras

Dalam sambutannya, Bupati Muhdlor yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengapresiasi pihak-pihak yang peduli terhadap pembangunan kesehatan di Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya kontribusi seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sidoarjo. Dikatakannya permasalahan stunting maupun BABS butuh penanganan bersama. Dengan itu ia yakin permasalahan tersebut akan cepat terselesaikan. 

“Untuk itu kami ingin menggugah, membuka semua perusahaan yang lain untuk bersama-sama melahirkan generasi-generasi unggul yang pada akhirnya juga menopang kinerja nakes dan Kader kesehatan ke depan. Kami juga mengajak perusahaan dapat berkontribusi aktif, memberikan perhatian terkait BPJS Ketenagakerjaan bagi kader-kader kesehatan se-Kabupaten Sidoarjo baik yang murni kader kesehatan atau Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa ( PPKBD ) maupun juga Sub PPKBD se Kabupaten Sidoarjo,” ajaknya, dikutip Kamis (04/05/2023).

“Saya menghimbau kepada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Sidoarjo untuk menyiapkan dan melonggarkan  sedikit waktu bagi pekerja perempuan untuk bisa memberikan ASI eksklusif dengan menyediakan ruang laktasi sekaligus peralatannya,”himbaunya.

Gus Muhdlor menyampaikan bahwa dari data yang ada, hanya 10% ibu menyusui yang bisa berikan ASI eksklusif.  Selebihnya bayi yang lahir tidak memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan sampai 2 tahun. Padahal menyusui salah satu menjaga kesehatan bagi para ibu. Pasalnya aktivitas tersebut dapat mencegah terjadinya kanker payudara.

Untuk itu ia meminta peran kader kesehatan dapat memberikan  edukasi ke bawah agar capaian pemberian ASI eksklusif semakin meningkat. Selain itu diharapkannya juga mengedukasi masyarakat terkait BABS yang menyebabkan bakteri E-coli. Dimintanya sosialisasi seperti ini harus terus ditingkatkan. Edukasi kesehatan kepada masyarakat harus sering dilakukan. 

Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Fenny Apridawati menyampaikan PT. Tjiwi Kimia  memberikan bantuan kepada kader kesehatan berupa keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan selama 3 bulan. Menurutnya apresiasi itu memang layak diberikan kepada Kader-kader kesehatan yang menjadi pejuang menurunkan stunting.

Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Bangun Drainase Sepanjang 1 KM di Ruas Jalan Beton Geluran – Suko 

Salah satunya yang dilakukan kader kesehatan adalah sosialisasi inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif kepada seluruh keluarga yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Kurang lebih terdapat 13.014 Kader kesehatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Dari ribuan kader kesehatan itu, yang merangkap PPKBD sekitar 400 orang. Sedangkan kader kesehatan yang merangkap sub PPKBD sejumlah 2.747 orang.

“Dan hari ini dari PT. Tjiwi Kimia juga memberikan support CSR nya dengan mengikutsertakan para kader PPKBD dan kader kesehatan yang diikut sertakan  BPJS Ketenagakerjaan selama 3 bulan ada 5.651 orang,” ungkapnya.

Fenny Apridawati juga menyampaikan pemberian 100 jamban sehat dari Polkesbaya akan disalurkan kepada desa-desa yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo. Diantaranya Desa Wonoayu 9 jamban, Desa Kepadangan  59 jamban, kemudian Desa Balongdowo 29 jamban,  Desa Sugihwaras 3 jamban. Disampaikannya bahwa masih ada 5.827 rumah di Kabupaten Sidoarjo yang masih belum memiliki jamban. Bantuan jamban sehat itu merupakan bagian dari kegiatan mahasiswa Polkesbaya yang melakukan KKN di Kabupaten Sidoarjo.

“Bantuan 100 jamban sehat ini menjadi salah satu solusi penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo yang diterima melalui kegiatan KKN mahasiswa Poltekkes Kemenkes RI,”ucapnya.

Baca Juga: Demo Tuntut KPK Putuskan Status Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Dalam kesempatan itu Fenny Apridawati juga menyampaikan bahwa Open Defecation Free (ODF) atau buang air besar sembarangan di Kabupaten Sidoarjo terus mengalami penurunan. Namun masih ada 5.827 keluarga yang perlu diberikan edukasi agar tidak BABS. Menurutnya semua itu hasil kinerja kader kesehatan maupun kader PPKBD. Penurunannya hampir 800 orang yang sudah tidak BABS dari angka sebelumnya yang mencapai 6.696 keluarga.

“Kondisi sekarang sudah 5.827 keluarga yang sudah tidak ODF artinya sudah ada penurunan hampir 800 orang yang sudah tidak BABS, ini merupakan hasil keringat bersama-sama sanitarian dan teman-teman kader kesehatan maupun kader PPKBD,” ucapnya.

Dalam kegiatan itu, selain pemberian bantuan Fasiltas BPJS Ketenagakerjaan dari PT. Tjiwi Kimia yang dihadiri  oleh Manager Affair dan Lisence Beny Heryawan dan Bantuan Jamban oleh Wadir Poltekkes Surabaya Luthfi Rusyadi, SKM, MSc, para kader kesehatan yang hadir diberikan tambahan ilmu dari pembicara Dr.dr.Hj Risa Etika Sp.ACK dokter spasialis anak dari Rumah Sakit dr.Soetomo dan Luthfi Rusyadi, SKM, MSc dari Poltekkes Surabaya. Hik/Yu/git

 

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU