Buruh Ancam Jokowi, Soal Carut Marutnya Minyak Goreng

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Mar 2022 20:18 WIB

Buruh Ancam Jokowi, Soal Carut Marutnya Minyak Goreng

i

Minyak goreng tiba-tiba sudah tersedia di mana-mana termasuk di semua minkmarket di Surabaya ketika harganya naik dua kali lipat. Sp/Amin

Akan Demo Besar-besaran Bersama Petani dan Nalayan se-Indonesia. Ini Karena Selama Tiga tahun Daya beli Masyarakat Terus Turun Hingga 30%

 

Baca Juga: Mengapa Gibran dan Bapaknya Diusik Terus

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Sudah lebih enam bulan minyak goreng gonjang-ganjing. Emak-emak antri ditengah teriknya matahari. Kemendag ngaku pusing atasi. Bahkan Mendag M Lutffi, terlanjur keceplosan sebut carut marut minyak goreng ada mafianya. Tapi Polri malah bilang tak punya alat bukti tetapkan tersangka mafia migor. Kini giliran buruh yang bereaksi ancam pemerintahan Jokowi. Para buruh akan demo besar-besaran bersama nelayan dan petani.

Serikat buruh mengancam akan melakukan aksi demo jika dalam seminggu mulai Kamis kemarin (24/3/2022) pemerintahan Jokowi, masih belum menurunkan harga minyak goreng. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, massa demo akan lebih besar turun jalan se Indonesia.

"Kami memberikan waktu 1 x 7 hari, bilamana ini tidak dilakukan oleh pemerintah, Partai Buruh, Serikat Petani Indonesia dan Serikat Buruh yang ada di Indonesia, nelayan, buruh honorer, buruh migran akan melakukan aksi besar-besaran di seluruh Indonesia," ujar Said, dikutip Kamis (24/3/2022).

 

Belum ada Praktik Mafia Migor

Sampai semalam, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menyatakan belum menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh perseorangan, hingga menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng.

Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, pihak-pihak yang dimaksud adalah pelaku usaha perseorangan yang tidak mengikuti kebijakan pemerintah.

“Jadi sementara ini temuan kami lebih personal pelaku usaha, bukan mafia minyak goreng,” kata Helmy dalam keterangannya, Rabu (23/3/2022).

Helmy mengatakan, polisi sampai saat ini belum menemukan adanya praktik mafia dalam pendistribusian minyak goreng di Tanah Air. Namun, dugaan adanya persekongkolan yang menyebabkan pemerintah kesulitan mengendalikan distribusi minyak goreng diungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi beberapa waktu lalu.

“Sejauh ini belum ditemukan mafia minyak goreng. Mafia lebih dikonotasikan sebagai persengkongkolan besar, masif, dan terstruktur yang melibatkan banyak pihak. Sampai saat ini tidak ditemukan praktik seperti itu,” ujar Helmy.

"Kami akan serius menuntut minyak goreng dan mengganti Menteri Perdagangan walaupun itu hak Presiden Bapak Jokowi untuk mengganti," sambungnya.

 

Ingatkan Daya Beli Masyarakat

Saat ini dorongan Said  Iqbal berserta para buruh lainnya mendesak pemerintah, karena selama tiga tahun daya beli masyarakat terus menurun hingga 30%. Di tambah, buruh tidak mengalami kenaikan upah yang signifikan.

"Daya beli masyarakat lagi turun 30%, karena 3 tahun berturut-turut upah buruh tidak naik," katanya.

Maka dari itu, lanjut Said, seharusnya pemerintah tak asal memainkan harga. Terutama harga minyak goreng dalam kemasan yang sempat turun ke Rp14.000 per liter kini berubah drastis ke harg Rp20.000an.

Baca Juga: Kesimpulan Paslon 01 dan 03: Sumber Masalahnya, Gibran dan Cawe-cawenya Jokowi

"Jangan sekadar main harga naik, harga turun, lihat juga daya belinya, Sudahnya daya beli turun 30% karena upah buruh tidak naik selama 3 tahun masa harga minyak goreng naik," tandasnya.

Sebelumnya, pada 22 Maret 2022, serikat buruh bersama petani telah melakukan unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan.

Demo tersebut menyerukan tiga tuntutan, yaitu turunkan harga minyak goreng, turunkan harga bahan pokok, dan ganti Menteri Perdagangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, malah menyatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah tetap dipertahankan.

“Pemerintah tetap menjaga yang Rp14.000 tapi dalam format curah dan kemudian format lain dalam bentuk keekonomian. Tadi saya lihat ada yang harganya Rp18.000 sampai Rp22.000 dalam bentuk kemasan,” kata Airlangga usai meninjau digitalisasi di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Kamis (24/3/2022).

Pencabutan HET Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan yang sebelumnya direncanakan berlaku hingga Juni, lanjutnya, disebabkan oleh sejumlah faktor, yang salah satunya akibat ketegangan Rusia dan Ukraina.

“Tentu fluktuasi harga itu banyak ragamnya, termasuk kemarin akibat ketegangan geopolitik di Rusia,” jelasnya.

Terkait kelangkaan minyak curah yang dirasakan oleh masyarakat, Airlangga menuturkan bahwa pemerintah tengah dalam proses pendistribusian terutama untuk beberapa pasar di Jakarta.

Mengenai dampak kenaikan harga minyak goreng, ia memperkirakan tidak akan berdampak pada inflasi kuartal pertama 2022 karena transmisi dari kenaikan harga akan memakan waktu.

Baca Juga: Jokowi Dituding Lebihi Soeharto

"Februari masih sangat rendah bahkan deflasi, jadi kita liat di Maret nanti seperti apa terutama menjelang Lebaran. Jadi kenaikan harga belum terlalu berimbas karena transmisinya memakan waktu yang dimonitor jelang Ramadhan," ujarnya.

Adapun pada awal Januari lalu pemerintah mengambil kebijakan untuk menyediakan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp14.000 per liter. Kebijakan tersebut pada awalnya disiapkan untuk 6 bulan dan akan dievaluasi pada Mei.

Selama periode 6 bulan tersebut, pemerintah menyediakan 1,2 miliar liter minyak goreng yang membutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga dan PPN sebesar Rp3,6 triliun.

“Ini di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia dan ini disiapkan untuk 6 bulan ke depan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai melakukan Rapat Koordinasi Terbatas di Jakarta yang disaksikan secara daring, Rabu (5/1).

 

Ribuan Pedagang di Malang

Kemarin, Ribuan pedagang di empat pasar di Kota Malang antri membeli minyak goreng curah dari operasi pasar. Operasi pasar dilakukan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, demi mengantisipasi lonjakan minyak goreng yang harganya mahal dan mulai sulitnya ketersediaan stok minyak goreng curah di pasaran.

Pantauan MNC Portal, para pedagang yang didominasi emak - emak ini antri sejak Kamis pagi (24/3/2022) di Pasar Bunulrejo, Kota Malang hingga siang hari. Mereka antri minyak curah dari kerjasama Diskopindag Kota Malang dengan salah satu perusahaan minyak goreng Rajawali Nusindo, dengan total 6.000 kilogram yang dijual seharga Rp14.000 liter per liternya atau Rp15.500 per kilogramnya ke warga.

Mereka membawa jirigennya masing-masing, sementara pedagang pasar lainnya datang ke Pasar Bunulrejo membawa mobil pick-up roda empat yang dibelakangnya diisi jirigen para pedagang. Operasi pasar ini sempat diwarnai aksi protes dari para pedagang di Pasar Bunulrejo karena pembagian minyak goreng curah yang dinilai tak adil. n er, jk, ml

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU