Cabuli Tiga Santri Laki-laki, Guru Ngaji di Mojokerto Terancam Hukuman Berat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Jul 2022 16:08 WIB

Cabuli Tiga Santri Laki-laki, Guru Ngaji di Mojokerto Terancam Hukuman Berat

i

Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar dalam konferensi pers di halaman Polres Mojokerto di Jalan Gajah Mada Mojosari, pada Rabu (13/07/2022). SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Polisi akhirnya menetapkan oknum guru ngaji di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto sebagai tersangka kasus pencabulan tiga santri laki-lakinya. Parahnya, korban yang masih duduk dibangku SD dan SMP ini dicabuli hingga 10 kali.

Hal itu disampaikan Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar dalam konferensi pers di halaman Polres Mojokerto di Jalan Gajah Mada Mojosari, pada Rabu (13/07/2022). 

Baca Juga: Terciduk Edarkan Pil Double L 1.600 Butir, Dua Pemuda di Mojokerto Berhasil Diamankan

Dari hasil penyelidikan, pelaku telah melakukan pencabulan terhadap tiga murid laki-lakinya. Yakni YSA (12) tahun pelajar SD, Ag (13) pelajar SD dan yang terakhir yakni FRD (14) pelajar SMP. 

"Korban YSA dicabuli selama lima kali pada bulan Februari 2022, korban AG dicabuli sebanyak 10 kali juga pada bulan Februari 2022 sedangkan korban FRD dicabuli sebanyak 10 kali pada bulan Januari 2022," jelas Apip.

 

Dalam menjalankan aksinya, pelaku memanfaatkan momen saat para korban ini mengaji di taman pendidikan Alquran (TPQ) yang ia bina. Pelaku memanggil para korban ke kantor TPQ dan diminta untuk memijat pelaku. 

"Pada Februari 2022, korban FRD dan AG ini dipanggil ke kantor sekretariat dan diminta memijat pelaku, setelah itu salah satu korban diminta untuk keluar ruangan, saat itulah pelaku melancarkan aksinya," terangnya.

Baca Juga: Guru MI di Bojonegoro Cabuli hingga Sodomi 8 Siswa

Modus pelaku, yakni berpura-pura menanyai korban soal Akil Balig. Lalu pelaku menontonkan video porno hingga akhirnya pelaku melakukan perbuatan asusila.

"Modusnya sama seperti itu, pelaku berpura-pura membujuk santri dengan dalih sudah Akil balig apa belum, dengan cara itu juga dilakukan kepada dua korban lain," ungkapnya 

Apip memaparkan, perbuatan bejat pelaku terungkap setelah para korban enggan mengaji dan terlihat murung. Keluarga yang curiga lantas menanyakan kondisi korban hingga perbuatan bejat pelaku terbongkar setelah dilaporkan kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Mojokerto.

Saat ini pelaku bersama barang bukti berupa pakaian milik korban, hingga satu unit hp telah diamankan di Polres Mojokerto.

Baca Juga: Cemburu, Pelajar di Kediri Diracun, Disetubuhi dan Dirampok

"Untuk barang bukti yang kita amankan ada pakaian milik para korban dan juga hp milik pelaku yang berisikan sejumlah video porno yang dipertontonkan ke para korban," cetusnya.

Masih kata Apip, pelaku RD (40) yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka akan dijerat dengan pasal perlindungan anak.

"Kita jerat dengan pasal 82 ayat satu UU 17 2016 tentang perlindungan anak, ancamannya maksimal 15 tahun penjara atau denda hingga Rp 5 miliar," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU