Cara Cegah Luka Kaki Diabetes Agar tak Memburuk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Des 2022 20:18 WIB

Cara Cegah Luka Kaki Diabetes Agar tak Memburuk

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Salah satu risiko komplikasi yang paling umum terjadi pada diabetesi adalah luka pada kaki (ulkus diabetikum) atau disebut juga dengan kaki diabetik. Kondisi tersebut merupakan komplikasi pada kaki penderita diabetes akibat kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) yang tidak terkontrol.

Luka kaki diabetes sebetulnya bisa dicegah. Bagaimana caranya? "Hindari olahraga yang memberikan banyak benturan ke kaki," kata dokter perawatan luka, Adisaputra Ramadhinara.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Selain itu, pilih sepatu sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Lalu, pastikan untuk menggunakan alas kaki lengkap dengan kaos kaki dan rutin periksa dan cek kondisi kaki setiap hari.

Jika mengalami gejala yang berhubungan dengan kaki diabetik, segera konsultasi ke dokter untuk mendapat perawatan yang tepat. Hiperglikemia menyebabkan diabetesi tidak dapat merasakan sakit ketika luka.

"Risikonya, luka sederhana semakin parah bisa berujung amputasi jika tidak ditangani dengan tepat oleh tenaga kesehatan tersertifikasi," ujar dr Adisaputra.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Padahal, 85 persen dari luka sebetulnya dapat ditangani dengan baik agar tidak berkembang ke arah yang lebih serius. Dia juga tidak merekomendasikan penggunaan kain kasa untuk menutup luka diabetes di kaki.

"Banyak yang mengira luka ditutup supaya bersih, bakteri tidak masuk dan tidak infeksi. Padahal, bakteri bisa menembus hingga 64 lapisan kasa," kata dr Adisaputra.

 Dr Adisaputra menjelaskan bahwa ada berbagai pilihan penutup luka yang hasilnya optimal dalam menjaga kebersihan luka. Perburukan luka juga dapat dicegah dengan cara mengendalikan kadar gula darah penderita diabetes.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Sebelum kondisi luka diabetesi memburuk, perlu diketahui sejumlah gejala penyakit diabetes. Sering buang air kecil terutama malam hari, cepat merasa lapar, berat badan menurun walaupun nafsu makan bertambah, cepat merasa lelah, gatal-gatal, kesemutan, gairah menurun, hingga penglihatan berkurang menjadi tandanya.

Penyakit ini disebabkan oleh gaya hidup yang salah atau faktor genetik atau keturunan. Diabetes juga bisa diakibatkan oleh faktor lain yang dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, seperti terlalu banyak mengonsumsi minuman manis dan bersoda, kegemukan, kurang istirahat, maupun kurang olahraga.hlt/dia

Editor : Mariana Setiawati

Tag :

BERITA TERBARU