Cara Kalahkan Yordania, Pertahanan Rapat dan Serangan Balik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Jun 2022 19:42 WIB

Cara Kalahkan Yordania, Pertahanan Rapat dan Serangan Balik

i

Raditya M. Khadaffi Wartawan Surabaya Pagi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Timnas Indonesia punya peluang untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2023 mendatang. Pasalnya, setelah bisa memenangkan laga Kuwait, tim asuhan Shin Tae-yong ini kepercayaan dirinya mulai bangkit.

Nah, dari sini, saya yakin, bila Marc Klok Dkk ini bisa mengalahkan Yordania. Kenapa? Berikut tiga alasan kuat mengapa Timnas Indonesia bakal mampu mempermalukan Yordania di laga kedua Grup A babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.

Baca Juga: Mengapa Gibran dan Bapaknya Diusik Terus

Akan tetapi, lawannya kali ini bukan tim sembarangan karena menjadi yang paling kuat di Grup A. Yordania merupakan tim yang memiliki ranking FIFA paling baik yaitu di urutan ke-91 dunia. Sementara Indonesia saat ini peringkat 158.

Tetapi, bila pola permainan Timnas Indonesia bisa tersaji saat melawan Kuwait, saya yakin minimal bisa mengimbangi Yordania.

Pasalnya, kini Timnas Indonesia memiliki pelatih berkelas seperti Shin Tae-yong. Kemenangan atas Kuwait bisa dibilang terjadi karena para pemain menjalankan strategi dengan benar.

Di laga itu, Shin Tae-yong menerapkan strategi bertahan. Ia langsung memasang lima bek dalam formasi 5-4-1 dan mengincar sisi lemah Kuwait dengan skema serangan balik. Selain itu, sejak awal pertandingan, Shin Tae-yong juga menggunakan false nine.

Penggunaan false nine ini cukup jitu, karena peran Stefano Lilipaly, bisa berfungsi sebagai second striker dan bahkan bergantian dengan Irfan Jaya.

Besok, apabila Fano, sapaan Lilipaly bisa diduetkan bersama Sadil dan Witan Sulaeman yang diturunkan sejak menit awal. Serangan balik Indonesia bisa cukup mematikan.

Selain itu, yakni yang menjadi evaluasi STY, adalah pertahanan. Bila melihat cara Vietnam menahan imbang Yordania dan cara Australia mengalahkan Yordania dua kali. Ada cara kelemahan yang bisa ditembus.

Yakni merusak cara permainan Yordania melalui pertahanan rapat dan terorganisir kemudian bermain serangan balik.

Salah satu yang cukup bisa memanfaatkan yakni saat Vietnam bisa menahan imbang 1-1 pada laga babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Vietnam bisa mencuri gol melalui serangan balik.

Nah, bila strategi STY bisa diterapkan, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia bisa mengalahkan Yordania. Atau minimal menahan imbang Yordania. Ini taktik STY yang harus dijalankan pemain Indonesia.

 

***

 

Bahkan kehebatan taktik ini hal juga diakui oleh pelatih Timnas Yordania, Adnan Hamad. Ia baru saja mengakui kalau permainan Timnas Indonesia sangat terorganisir, sehingga skuatnya harus bermain dengan keras agar bisa memenangkan laga.

"Ini (Timnas Indonesia) adalah tim yang terorganisir dan kami harus memberikan level permainan terbaik untuk meraih kemenangan demi maju ke puncak klasemen," ujar Adnan Hamad dilansir dari laman resmi Federasi Sepakbola Yordania.

Kemenangan atas Kuwait juga membuat motivasi para pemain Timnas Indonesia bertambah. Elkan Baggott dkk tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali membuat kejutan.

Bila menang, pasukan Shin Tae-yong akan bertengger di posisi puncak klasemen Grup A dan punya peluang besar lolos ke putaran final Piala Asia 2023 sebagai juara grup.

Setelah laga melawan Kuwait beberapa hari lalu, Shin Tae-yong sempat mengungkapkan kalau kemenangan bisa terjadi bila para pemain mau bekerja keras hingga pertandingan selesai.

Baca Juga: Kompromi dengan Pemudik

"Saya yakin kemenangan bisa datang tergantung seberapa besar para pemain berjuang di lapangan," ujar Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI.

 

***

 

Alasan terakhir Timnas Indonesia bakal memenangkan laga melawan Yordania karena tim lawan diprediksi bermain pincang. Menurut laporan dari berbagai sumber, mereka kemungkinan tidak akan diperkuat Mousa Al-Tamari.

Winger berusia 25 tahun ini mengalami cedera otot di kaki kirinya dan sempat harus meninggalkan stadion dengan berjalan terpincang-pincang.

Situasi ini tentu membuat Timnas Indonesia mendapat keuntungan besar, apalagi Mousa Al-Tamari merupakan pemain sangat vital di skuat Yordania.

Ia menjadi satu-satunya pemain asuhan Adnan Hamad yang kini berkarier di Eropa. Mousa Al-Tamari kini tercatat sebagai pemain klub kasta tertinggi Liga Belgia, OH Leuven.

 

***

Baca Juga: Waspadai! Sindrom Pasca Liburan, Post Holiday

 

Nah, pada laga melawan Yordania Minggu dini hari nanti, menjadi laga bak ‘ujian terakhir’ Timnas Indonesia untuk lolos dan memantaskan diri tampil sebagai salah satu peserta Piala Asia 2023.

Yordania seakan menjadi ujian terakhir, karena di laga pamungkas nanti skuat Garuda akan bersua Nepal, yang di atas kertas bisa dikalahkan.

Usai menghadapi rintangan Kuwait di laga perdana dengan kemenangan, Timnas Indonesia minimal harus terhindar dari kekalahan di laga kedua kontra Yordania.

Hasil imbang akan membuat langkah Timnas Indonesia merebut satu tiket ke Piala Asia 2023 terbuka lebar, dengan catatan bisa menang atas Nepal di laga terakhir, dan Yordania menang atas Kuwait.

Namun jika Timnas Indonesia bisa meraih kemenangan atas Yordania, bisa dipastikan satu kaki skuat Garuda sudah berada di putaran final Piala Asia 2023.

Di laga nanti, baik Timnas Indonesia dan Yordania akan menurunkan komposisi terbaiknya guna meraih kemenangan dan menggenggam tiket ke putaran final.

Selain itu, kemenangan di laga nanti membuat salah satu dari Timnas Indonesia dan Yordania memastikan posisi sebagai juara grup A.

Bagaimana peluangnya? Kita lihat saja semangat dan kerja keras Marc Klok Dkk menghadapi Yordania Minggu dini hari nanti. Kita berdoa memberi dukungan kepada timnas Indonesia agar bisa memberikan hasil yang maksimal. Amin. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU