Carolina Marin Buka Peluang Jadi Pelatih Tunggal Putri Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Mar 2023 11:33 WIB

Carolina Marin Buka Peluang Jadi Pelatih Tunggal Putri Indonesia

i

Carolina Marin. Foto: Instagram/carolinamarin.

SURBAYAPAGI.COM, Madrid -  Pebulu tangkis asal Spanyol Carolina Marin buka suara mengenai peluangnya untuk menjadi pelatih tunggal putri Indonesia usai pension di masa mendatang. Marin mengaku tidak menutup kemungkinan menangani pebulu tangkis tanah air.

Kendati demikian, Marin terang-terangan mengatakan menjadi pelatih belum jadi fokus utamanya saat ini. Hal itu disampaikannya saat konferensi pers pengumuman perpanjangan kerjasama atau kolaborasi antara dirinya dan LaLiga hingga Olimpiade Paris 2024 di Madrid, Spanyol pada Rabu (8/3/2023).

"Saya tidak akan berkata 'tidak' kepada apa pun yang berhubungan dengan olahraga yang saya tekuni. Karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” kata Marin.

Meski membuka peluang itu, namun Marin saat ini mengaku masih akan fokus mengembangkan diri sebagai atlet karena masih berkeinginan meraih medali di Olimpiade Paris 2024 mendatang. Ia tidak akan membagi konsentrasinya terkait kesempatan menjadi pelatih.

"Sederhana saja, itu karena saat ini saya masih aktif menjadi atlet dan berkompetisi di top level dunia. Jadi, saat ini saya masih fokus berkompetisi sebagai pemain demi terus berkembang," Ujarnya.

Ia pun menekankan, seandainya ia punya kesempatan menjadi pelatih, hal lebih dulu yang diprioritaskan adalah kemajuan di negaranya, Spanyol. Tapi kemungkinan untuk Indonesia akan tetap ada.

"Tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Saya juga sebenarnya ingin membantu mengembangkan bulu tangkis di negara saya, di Spanyol. Tapi, kalau memang nantinya saya bisa membantu di Indonesia dengan cara apapun, kenapa tidak?" tegasnya.

Marin dan Indonesia memang punya kedekatan tersendiri. Selain memiliki banyak penggemar, Indonesia juga menjadi tempat yang cukup baik bagi perkembangan kariernya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya memiliki banyak kenangan manis ketika tampil di Indonesia.

Sebab menurutnya, ketika bermain di Tanah Air, ia selalu merasa seperti berada di rumahnya sendiri karena dukungan luar biasa yang diberikan oleh para supporter Indonesia.

Pemain 29 tahun itu tercatat pernah beberapa kali melakukan latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Pelatihan pertama ia lakukan pada 10 tahun silam sebagai persiapan menjelang Kejuaraan Dunia 2013.

Kemudian yang kedua pada saat 2015. Saat itu, ia tengah persiapan menuju Australia Open dan Indonesia Open Super Series Premier. Setelah itu, nama Marin melejit. Ia menjadi tunggal putri yang sukses meraih prestasi gemilang pada tahun berikutnya.

“Banyak kenangan mengesankan di Indonesia termasuk gelar juara yang ku dapat. Indonesia selalu membuat ku merasa seperti di rumah sendiri. Masyarakatnya sangat mencintai bulu tangkis,” tuturnya.

Atmosfer di Istora Senayan pun tak kalah ramai ketika ia tampil di turnamen seperti Indonesia Open dan Indonesia Masters. Pasalnya, para supporter Tim Merah-Putih juga memberikan dukungan penuh kepadanya, bahkan walaupun dia menelan kekalahan.

“Kalau tidak salah pada 2017, saya kalah di semifinal melawan pemain China saat di Indonesia, saya marah pada diri saya sendiri karena kekalahan itu. Tapi, di sisi lain, saya juga gembira karena semua pendukung di sana, sekitar 7000 orang yang ada meneriakkan nama saya,” ucapnya.

Kondisi tunggal putri Indonesia memang tengah susah payah untuk bangkit sehingga tentu saja memerlukan sosok berpengalaman memberi jalan keluar. Marin dengan segala prestasinya bisa menjadi salah satu opsi.

Ia merupakan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dan pernah menjadi juara dunia tiga kali yakni Copenhagen 2014, Jakarta 2015, dan Nanjing 2018. Setelah merengkuh empat gelar di Kejuaraan Dunia, ia disebut sebagai salah satu atlet putri Spanyol terhebat yang pernah ada.

Pemain kelahiran Huelva itu sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri untuk tampil di turnamen BWF World Tour Super 1000 All England 2023 yang akan berlangsung pada 14-19 Maret mendatang di Utilita Arena, Birmingham.

Pada turnamen bulutangkis tertua di dunia itu, Marin tampil sebagai unggulan ketujuh. Dari hasil drawing, Marin yang tercatat belum pernah juara di All England ini akan lebih dulu berhadapan dengan Kirsty Gilmour dari Skotlandia di babak 32 besar.

Langkah Marin terbilang tak terlalu mudah. Jika berhasil melaju sampai perempat final, Marin berpeluang besar bersua dengan mutiara muda Korea Selatan, An Se Young.

Selain itu, ia juga kini tengah mempersiapkan diri menembus kualifikasi Olimpiade Paris 2024 mendatang.

"Gol jangka panjang saya adalah untuk Olimpiade Paris 2024," tutupnya. mdr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU