Catat 234.000 Kasus Baru Sehari, New Delhi Dilockdown

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Apr 2021 20:44 WIB

Catat 234.000 Kasus Baru Sehari, New Delhi Dilockdown

i

Situasi kota New Delhi tampak lengang pasca pemerintah menerapkan lockdown

 

SURABAYAPAGI.COM, New Delhi - Alami lonjakan kasus positif hingga 200.000 ribu kasus per hari, pemerintah New Delhi memutuskan menerapkan lockdown. Keputusan tersebut terpaksa diambil pemerintah setempat lantaran angka kasus harian covid-19 melebihi Amerika Serikat yang diketahui negara dengan kasus covid-19 tertinggi di dunia.

Baca Juga: Tentara Bayaran WNI di Ukraina, Bisa Propaganda Rusia

Seperti dilansir AFP, Minggu (18/4/2021), kasus harian di India mencatatkan 234.000 kasus baru, dan 1.341 kasus kematian pada Sabtu (17/3) lalu. Banyak warga kini membutuhkan lebih banyak fasilitas tempat tidur dan obat-obatan bagi para pasien.

Menteri New Delhi, Arvind Kejriwal, mengatakan tidak mungkin untuk mengetahui kapan gelombang baru yang lebih ganas akan mencapai puncaknya.

"Situasinya suram dan mengkhawatirkan," katanya, menyoroti kekurangan oksigen dan tempat tidur di banyak rumah sakit di New Delhi.

Baca Juga: UNESA Gandeng Universitas Islam Madinah Perkuat Mutu Pendidikan dan Jaringan Internasional

Sementara itu, Perdana Menteri Narendra Modi mengadakan pertemuan pandemi khusus pada Sabtu (17/4) malam waktu setempat. Modi memerintahkan langkah-langkah baru untuk menambah fasilitas tempat tidur serta mempercepat pengiriman oksigen dan obat-obatan seperti anti-virus Remdesivir.

Tempat-tempat terkenal seperti Benteng Merah yang bersejarah tampak sepi. Sejumlah polisi juga ditempatkan di jalan-jalan di New Delhi untuk memeriksa kendaraan yang berlalu lalang. Sementara sejumlah restoran, mal, dan pusat kebugaran semuanya ditutup.

"Jangan panik. Semua layanan esensial akan tersedia sepanjang akhir pekan," kata Kejriwal.

Baca Juga: Pesawat Japan Airlines Tabrak Pesawat, 400 Penumpang Selamat

Rumah sakit di seluruh India telah melaporkan meningkatnya kekurangan oksigen dan obat-obatan.

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU