Home / Politik Pemerintahan : Tiga Tahun Kepmimpinan Khofifah - Emil

Catat Prestasi Dalam Indeks Pembangunan Gender, Perlindungan Anak dan Kependudukan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Feb 2022 19:00 WIB

Catat Prestasi Dalam Indeks Pembangunan Gender, Perlindungan Anak dan Kependudukan

i

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat Rapat koordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI, Mahfud MD dan Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Kinerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak selama tiga tahun kepemimpinannya dinilai berhasil. Hal ini terbukti dengan berbagai prestasi yang ditorehkan Jawa Timur. Salah satunya yaitu prestasi yang ditorehkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur.  Seperti apakah, berikut ulasannya.

 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Tegaskan Pentingnya Sinergitas Tingkatkan Capaian IKU Pemprov Jatim

Berhasil Tingkatkan Indeks Pembangunan Gender (IPG), Pemprov Jatim Raih Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Mentor

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori mentor dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kategori mentor ini diterima Provinsi selama empat tahun berturut turut, yakni pada 2014, kemudian pada 2016, lalu 2018 dan 2020. Tak hanya itu, Provinsi Jatim juga melesat dengan penghargaan serupa bersama dengan kabupaten kota diwilayah hukumnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut penghargaan ini berhasil diraih berkat gotong-royong dan kerja sama seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga sosial dan organisasi masyarakat, serta perguruan tinggi, dunia usaha maupun seluruh masyarakat di wilayah provinsi setempat dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.

"Terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah berupaya keras dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di Jawa Timur. Butuh komitmen tinggi untuk mencapai  sekaligus menjaga capaian ini semua,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Mantan Mensos RI itu menyebut Kesetaraan dan keadilan gender sangat penting dari sisi kemanusiaan, keadilan, ekonomi dan sebagainya. Karenanya perempuan harus memiliki kesempatan yang sama dalam partisipasi ekonomi, kesetaraan akses pendidikan, kesehatan serta political empowerment.

Sementara itu, Kepala DP3AK Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani mengatakan, jika pada 2018 baru 26 Kabupaten Kota di Jatim yang mendapatkan anugerah APE, maka pada tahun 2020 38 Kabupaten/kota di Jatim meraih anugerah APE. Rinciannya; satu daerah meraih kategori mentor, 13 daerah kategori utama, dan 16 daerah kategori pratama.

Untuk diketahui, APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.

Kemudian, terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak, dari tahun 2019-2021 data menunjukkan bahwa terjadi penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan DP3AK dalam hal ini berupa advokasi, edukasi, sosialisasi, bimtek, peningkatan SDM terkait penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan pencegahan kekerasan serta  perlindungan perempuan dan anak.

Hal ini juga tidak luput dari perhatian Gubernur yang telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Bupati  dan Walikota se Jatim untuk inisiasi membentuk UPTD pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak , optimalisasi sinergitas dengan jejaring termasuk menjalin kerjasama dengan tujuh organisasi perempuan.

 

Jatim Raih Penghargaan Provinsi Layak Anak 2021

Selain penghargaan APE, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada kepala daerah yang telah menyelenggarakan kebijakan, program, dan kegiatan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak, melalui apresiasi kabupaten/kota layak anak.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, seluruh 38 kabupaten kota di Jawa Timur tahun ini mendapat penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Berkat capaian tersebut, Provinsi Jawa Timur, mendapatkan apresiasi penghargaan sebagai Provinsi Layak Anak (Provila).

Secara rinci data di Pemprov Jatim melalui DP3AK menyebutkan,  pada 2018 indeks perlindungan anak di angka 67,93, (nasional 62,72) kemudian pada 2020 terus naik menjadi 72,75 (nasional 66,49). Secara kumulatif, indek perlindungan anak jatim periode 2019 – 2020 naik 0,45,.

Beberapa waktu lalu, 38 kabupaten/kota di wilayah setempat berhasil menyandang predikat layak anak 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Gubernur Jawa Timur Khofifah Ibdar Parawansa mengaku bangga dengan prestasi tersebut.

"Alhamdulillah, 38 kabupaten/kota di Jatim seluruhnya telah berpredikat KLA. Terima kasih kepada seluruh kepala daerah yang telah memperjuangkan daerahnya layak anak," ujar Khofifah.

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Status tersebut diberikan menyusul keberhasilan Pemprov Jatim mendorong semua daerah di Provinsi Jatim meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).Ia juga mengapresiasi kerja keras pemerintah daerah bekerja sama dengan pemangku kebijakan lainnya, serta melibatkan masyarakat, media dan dunia usaha untuk mewujudkan upaya pemenuhan dan perlindungan hak anak.

 

Kependudukan dan Pencatatan Data

Dalam bidang kependudukan, Pemprov Jatim juga menorehkan keberhasilan. Hal ini terbukti dalam kurun waktu tiga tahun pemerintahan Khofifah-Emil, pencatatan data kependudukan Jatimh selalu menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Dimulai Tahun 2019 perekaman KTP El mencapai 95,26 % atau sejumlah 31.005.937 orang melakukan perekaman (target nasional 95%). Kemudian untuk Akta Kelahiran  tercatat 9.849.793 atau 89,08 % (target nasional 90%).

Selanjutnya di tahun 2020, perekaman KTP El sejumlah 31.431.372 atau 99,95 % (target nasional 97,5%). Untuk akta Kelahiran mencapai 94,14 % atau sejumlah 9.969.547 (target nasional 92,5%). Dan untuk Kartu Identitas Anak (KIA) sejumlah 2.740.220 anak telah melakukan perekaman atau setara dengan 28,23 % jumlah anak di Jatim (target nasional 20%).

Kemudian, di tahun 2021, untuk perekaman KTP El mencapai 101.59 %  yakni sejumlah 31.767.636 (target nasional 99,2%). Akta Kelahiran 102,47 %  atau 10.715.295 (target nasional 95%). Dan untuk Kartu Identitas Anak ( KIA ) sejumlah 3.984.209 atau 43,18 % (target nasional 30%).

Capaian tersebut merupakan progress yang dilakukan secara terinci dan bertahap. Untuk tahun 2019, diadakan Gebyar launching Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (#GISA) ProvProvinsi Jawa Timur pada 30 April 2019 di Hotel Mercure, Surabaya. Selain itu, juga dilakukan penuntasan cakupan Perekaman dan pencetakan KTP El. 19 kab/kota pilkada serentak, serta percepatan pengurusan Dokumen kependudukan melalui perangkat kelurahan/desa.

Tahun 2020, Gubernur memberikan bantuan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) kepada 20 Kabupaten/Kota. Lalu, Kartu Identitas Anak (KIA) dijadikan indek pengukuran capaian kinerja Optimalisasi pelayanan pengurusan dokumen secara online di kabupaten/Kota.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Tidak dapat dipungkiri akses ADM ini salah satu indikator capaian Jatim melebihi target nasional dalam realisasi  administrasi kependudukan

 

Pengendalian Penduduk dan Penghargaan Manggala Karya Kencana 2021

Sebagai bentuk apresiasi atas kepedulian dan dukungannya terhadap kemajuan program Keluarga Berencana (KB) dan kesejahteraan keluarga di Jatim, Gubernur Khofifah mendapatkan Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) Tahun 2021 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI.

Diterimanya penghargaan oleh Gubernur Khofifah tersebut karena Jawa Timur dinilai berhasil dalam Pembangunan Keluarga , Kependudukan dan Keluarga Berencana  (Bangga Kencana) pada kurun waktu tahun 2019-2021 diantaranya: Menurunkan Angka Kelahiran (TFR) sebesar  0,07% . Menurunkan Kebutuhan BerKB yang tidak terpenuhi (Unmetneed) sebesar 0,57%. Naiknya usia Kawin Pertama Perempuan (UKP) dari 20 tahun menjadi 20,2 sehingga ada kenaikan 0,2 tahun. Menurunnya Angka kelahiran  Perempuan kelompok umur  Usia 15-19 Tahun menurun  2,46 per- seribu kelahiran.

Berbagai langkah upaya konkret dan progresif terus dilakukan terutama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas keluarga di Jawa Timur. Hal ini terbukti dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur pada tahun 2020 terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2019 lalu, IPM Jawa Timur telah mencapai 71,50. Pada tahun 2020 meningkat menjadi 71,71. Sedang untuk bayi yang baru lahir memiliki peluang hidup hingga 71,30 % meningkat 0,12 %.

Ini menunjukkan laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2000 hingga 2010 hanya 0,70%, setengah dari laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 %.

Selain itu, bersinergi dengan BKKBN Perwakilan Jawa Timur, Pemprov Jatim juga melaksanakan program Bangga kencana. Program ini merupakan upaya mewujudkan  Pengendalian Kuantitas, Peningkatan kualitas, Persebaran Penduduk    dan keluarga sejahtera  yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat.

Bangga Kencana memiliki beberapa program, Pembangunan Kependudukan , Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana.   Pembangunan keluarga  meliputi kelompok kegiatan, Tribina  yaitu  Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia. Selain itu juga Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Program Bangga Kencana ini difokuskan untuk Pengendalian Kuantitas  dan peningkatan  kualitas Penduduk, Pencegahan Stunting serta  Pendewasaan Usia Perkawinan. arf

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU