Cegah Inflasi, Pemkot Surabaya Kerja Sama dengan PISS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Mei 2023 14:12 WIB

Cegah Inflasi, Pemkot Surabaya Kerja Sama dengan PISS

i

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memantau harga kebutuhan pokok di PISS, Senin (15/5/2023). Foto: Diskominfo Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah berfokus menangani  inflasi barang-barang kebutuhan pokok di Kota Pahlawan. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama sejumlah pejabat menyaksikan penandatanganan kerja sama Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agrobisnis Hortikultura. Kerjasama ini dilakukan antara Pasar PISS dengan produsen pemasok dari daerah.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

"Pemkot saat ini berkonsentrasi terhadap inflasi untuk bahan pokok, makanya kami bekerja sama dengan pasar induk dengan supplier (pemasok) yang ada di masing-masing wilayah," kata Eri di Surabaya, Senin (15/5/2023).

Eri berharap dengan adanya pasar induk, kebutuhan pasar di Surabaya bisa terpenuhi. Pasar tradisional bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang sama, seperti saat mengambil barang pokok pada supplier (pemasok) dari luar Kota Pahlawan.

Menurutnya, semua itu akan tertata dan jika sudah tertata maka infrastruktur Surabaya akan terjaga, kemudian kualitas barang bisa dijamin, dan yang paling penting adalah pemkot bisa mengendalikan harga.

"Sekarang ada empat pasar yang ambil supplier dari luar Surabaya dengan barang yang sama harganya, tetapi harganya ada yang Rp12.000, Rp12.500, Rp12.800, sampai Rp13.000. Di pasar induk, saya bisa intervensi, bisa intervensi melalui subsidi BBM,” terangnya.

Maka dari itu, Pemkot Surabaya menyiapkan aplikasi yang menghimpun daftar harga barang-barang kebutuhan pokok. Aplikasi tersebut akan terkoneksi dengan pasar induk, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, maupun Badan Pangan Nasional untuk mengetahui kebutuhan barang pokok di Kota Pahlawan.

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

”Contoh seperti beras, kita disuplai Bulog. Agar barang ini tidak naik, kita memberikan (subsidi) angkutan. Sehingga harga dari Bulog sampai ke pedagang pasar itu sama, karena angkutan disubsidi,” ujarnya.

Kendati demikian, ia mengakui bahwa kebutuhan beras bagi warga Kota Surabaya semakin meningkat. Pasalnya, alokasi sebanyak 20 ton beras Bulog hanya dapat mencukupi kebutuhan enam pasar di Kota Pahlawan.

”Kalau ada inflasi beras naik, kita bisa kerja sama dengan pasar induk. Karena pasar induk bisa menyiapkan dengan harga yang sama seperti Bulog. Pasar induk fungsinya seperti ini, bahkan saya setiap hari melakukan pengawasan itu melalui aplikasi harga pasar, inflasi itu bisa kita selesaikan dengan kita tekan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan, berdasarkan arahan Presiden Jokowi, pemerintah daerah diharapkan dapat mengendalikan harga pasar.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

“Jangan sampai dengan bahan pokok yang naik menyebabkan inflasi yang tinggi, akhirnya kehidupan masyarakat tidak sejahtera,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa untuk pasokan barang-barang kebutuhan pokok di Kota Surabaya saat ini masih tersedia.

”Jadi cadangan (persediaan) banyak tapi harga yang harus dipotong. Kita harus tahu kenapa dipotong dan terjadi masalah apa? Ini yang insya Allah akan kita koordinasikan dengan menko, Badan Pangan, bahkan perguruan tinggi, untuk menjalankan pasar induk,” pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU