China Laporkan 17 Kasus Baru Covid-19, Lima Kasus di Wuhan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 11 Mei 2020 13:25 WIB

China Laporkan 17 Kasus Baru Covid-19, Lima Kasus di Wuhan

i

Seorang bocah perempuan menaiki tangga di salah-satu lokasi wisata yang baru dibuka di Beijing, Kota Terlarang, di kompleks istana di Beijing, 7 Mei lalu. SP. BBC

SURABAYAPAGI.COM, China - China melaporkan ada 17 kasus baru Covid-19 pada Senin (11/05), menandai kenaikan harian tertinggi sejak 28 April lalu, demikian menurut data resmi yang diterbitkan hari Senin.

Lima dari kasus baru yang dilaporkan terjadi di kota Wuhan, tempat awal mula virus ini pertama kali muncul pada 2019, sekaligus menandai yang tertinggi semenjak 11 Maret.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Padahal, pekan lalu, kantor berita Xinhua melaporkan tidak terdapat kasus positif Covid-19 di seluruh Provinsi Hubei, termasuk ibu kotanya, Wuhan, selama 32 hari.

Atas dasar itu, berbagai sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, China, kembali beraktivitas, walau terbatas untuk siswa kelas 9 dan 12 yang bakal menghadapi ujian akhir jelang musim panas mendatang.

Otoritas setempat menyebut virus Corona bisa dikendalikan, dengan yang terbaru adalah anak-anak mulai kembali ke sekolah dan warga kembali diperbolehkan bepergian ke luar kota. Namun pada Minggu (10/5) waktu setempat, otoritas kota Wuhan kembali melaporkan adanya satu kasus baru. Satu kasus baru ini merupakan yang pertama dilaporkan sejak 3 April.

Dalam pengumuman terbaru pada Senin (11/5) waktu setempat, otoritas kota Wuhan melaporkan lima kasus baru virus Corona di wilayahnya. Menurut para pejabat kesehatan setempat, kelima kasus baru ini berasal dari kompleks permukiman yang sama, yang ditinggali mayoritas warga lanjut usia.

Otoritas Provinsi Hubei -- yang menjadi lokasi kota Wuhan -- melaporkan adanya 11 kasus baru tanpa gejala (asymptomatic). Otoritas China diketahui mencatat kasus dengan gejala dan tanpa gejala secara terpisah.

Pada Senin (11/5) waktu setempat, sedikitnya 17 kasus baru dilaporkan di berbagai wilayah China. Dengan tujuh kasus merupakan kasus impor dan 10 kasus merupakan kasus domestik atau penularan lokal, yang lima kasus di antaranya ada di Wuhan.

Saat ini, total 82.918 kasus virus Corona terkonfirmasi di China daratan. Dari jumlah itu, sebanyak 141 pasien masih menjalani perawatan medis dan 78.144 pasien lainnya telah dinyatakan sembuh dari virus Corona.

Tidak ada tambahan kematian sepanjang Minggu (10/5) waktu setempat, sehingga jumlah korban meninggal masih ada di angka 4.633 orang. Otoritas China secara nasional melaporkan tidak ada kematian baru akibat virus Corona dalam sebulan terakhir.

Sejumlah negara, seperti AS, sebelumnya mempertanyakan validitas data yang dibuka oleh pemerintah China.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

AS juga menuding bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China, meski intelijen AS sebelumnya menegaskan virus itu bukanlah buatan manusia.

Semenjak kebijakan lockdown dilonggarkan, sekitar 85 juta warga China berbondong-bondong pergi ke lokasi-lokasi wisata utama di negara itu dalam tiga hari pertama liburan Hari Buruh (May Day), yang berlangsung lima hari, dimulai Jumat lalu (01/05).

Dilansir dari kantor berita Reuters, lonjakan pariwisata itu didominasi peningkatan jumlah pelancong dari Wuhan, Beijing, Dalian, Tianjin, dan Jinan, menyusul aturan karantina wilayah yang dilonggarkan karena menurunnya angka Covid-19 di China.

Ratusan tempat wisata juga telah dibuka kembali, termasuk di Kota Terlarang di Beijing.

Berbagai sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, China, kembali beraktivitas, Rabu (06/05).

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

Aktivitas itu berlangsung setelah kota yang disebut sebagai tempat asal-muasal virus corona itu mengklaim bebas kasus Covid-19 selama 32 hari terakhir.

Meski begitu, aktivitas sekolah-sekolah tersebut dikhususkan untuk siswa kelas 9 dan 12 yang bakal menghadapi ujian akhir jelang musim panas mendatang.

Bagi pelajar kelas 12, ujian akhir itu akan menentukan universitas yang bisa masuki pada jenjang perguruan tinggi.

Merujuk laporan kantor berita Xinhua, total pelajar yang kembali bersekolah di Wuhan mencapai 57.000 orang.

Kembali munculnya kasus baru virus Corona di China terjadi saat Amerika Serikat (AS) dan kebanyakan negara Eropa juga mulai melonggarkan pembatasan. Para pakar kesehatan memperingatkan bahwa terlalu cepat kembali ke situasi normal bisa memicu gelombang kedua virus Corona. Menurut para pakar, pembatasan harus tetap diberlakukan hingga vaksin untuk virus Corona ditemukan. (bbc/dc/xnh/cr-03/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU