Dalami Berwirausaha, Mahasiswa Insud Ngaji Bisnis Kopi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Mar 2021 15:23 WIB

Dalami Berwirausaha, Mahasiswa Insud Ngaji Bisnis Kopi

i

Narasumber berpose bersama mahasiswa usai acara. SP/IST

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Sadar kalau berwirausaha cukup bisa membantu peningkatan pendapatan dan bisa membuka peluang kerja, Mahasiswa Institut Sunan Drajat (Insud) Banjaranyar Paciran Lamongan menggelar ngaji bisnis dan kopi bersama Bob Saso owner kopi Insun Demen.

Ngaso kaweruh pengelolaan bisnis kopi itu digelar di Gedung Pertemuan Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD) pada Minggu (28/3/2021) yang diikuti ratusan mahasiswa jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Baca Juga: Songsong Pilbup, PKB Lamongan Segera Membentuk Desk Pilkada

Belajar bagaimana bisa berbisnis kopi tersebut, disampaikan oleh Syahrul Munir dosen pengampu Insud itu sebagai penguatan salah satu mata kuliah Etika Bisnis Islam, dan menambah wawasan dan pengalaman dengan mengambil tema Ngaji Bisnis dan Kopi.

Ia berharap para mahasiswa bisa melek bisnis, khususnya bisnis kopi. Karena kopi sudah menjadi bisnis pilihan karena prospeknya yang bagus, dan sekarang ini kopi sudah menjadi bagian penting dalam setiap aktivitas.

Sementara itu, Bob Saso owner Cafe Insun Demen yang menjadi salah satu narasumber menyebutkan dan mengajak para mahasiswa untuk tidak mengabaikan kesempatan dalam belajar bisnis.

Baca Juga: Horeee.. Siltap Pamong Desa di Lamongan Akhirnya Dicairkan Meski Hanya 1 Bulan

Dan bisnis yang kali ini cukup bisa dilakukan siapa saja adalah bisnis kopi. Bisnis tidak banyak menguras tenaga, karena pangsa pasarnya cukup luas dan jelas. "Masyarakat itu rata-rata penyuka kopi, artinya apa ini peluang, dan peluang ini harus diambil dan mahasiswa kalau mau bisa lakukan ini," terangnya.

Hanya saja Bob Saso berpesan agar dalam berbisnis harus punya etika bisnis, karena itu prinsip, agar bisnis yang dijalankan ini bisa berjalan tanpa mematikan usaha lain dari kompetitor atau bisnis sejenisnya.

"Berbisnis harus mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis," bebernya.

Baca Juga: Gerindra Isyaratkan Usung Kader Sendiri di Pilbup Lamongan

Karena bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya.

"Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang," pesan pria yang juga alumni PP Sunan Drajat yang baru membuka usaha cafe yang ke 17 di Banjaranyar. jir

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU