SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Tak henti-hentinya, Pengadilan Negeri Surabaya, harus bejibaku melawan Covid 19. Terbaru, Juru bicara Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Martin Ginting mengumumkan hasil swab test dari empat pegawainya yang dinyatakan reaktif saat rapid test beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tempati Rumah Tanpa Ijin, Diadili
Dikatakan Martin Ginting, dari empat orang reaktif tersebut hasil swab test-nya hanya satu yang dinyatakan positif.
“Sudah dilakukan swab test. Dari empat orang, hanya satu yang positif dengan inisial AI, pegawai pelaksana di PN Surabaya,” ujarnya kepada wartawan.
Lanjut Martin Ginting, saat ini AI sudah dalam penanganan Tim Gugus Tugas Covid-19. “Ia sudah dalam perawatan di rumah sakit,” tegasnya.
Sebelumnya, Pengadilan Negara Surabaya tutup sementara selama dua pekan (15 Juni hingga 26 Juni 2020), setelah ada seorang hakim dan seorang juru sita wafat mendadak. Selain itu juga lantaran terkonfirmasinya seorang ASN yang positif terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Diduga Lakukan Kejahatan Perbankan, Winarti BSM Bank BTPN Diadili di PN Surabaya
Selama lockdown, tidak ada pelayanan sama sekali, kecuali sidang yang masa tahanan terdakwa akan habis.
Hakim di PN Surabaya, EAS meninggal mendadak. Ia wafat usai sempat mengalami gagal nafas dan kejang, pada Jumat (12/6). Namun belum diketahui apa penyebab pasti meninggalnya EAS.
Sehari sebelumnya, PN Surabaya juga berduka atas kematian seorang juru sita berinisial S. Penyebab kematian S juga belum diketahui secara pasti.
Baca Juga: PN Surabaya Eksekusi Gudang Jalan Kenjeran
Akibat dari peristiwa ini, seluruh ASN di sana yang berjumlah sekitar 310 orang ikuti tes cepat atau rapid test. "Pelaksanaan rapid test ini diikuti oleh seluruh aparatur PN Surabaya yang jumlahnya kurang lebih 310 orang," ujar Martin, Selasa (16/6/2020) lalu.
Ia mengatakan, pelaksanaan tes cepat ini merupakan tindak lanjut untuk pencegahan penyebaran COVID-19 setelah ada seorang panitera pengganti terpapar COVID-19 dan sedang dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.
"PN Surabaya sekitar sebulan lalu sebenarnya sudah pernah menggelar rapid test massal, namun saat itu tidak seluruh pegawai mengikutinya,”pungkasnya. Dan hasil dari rapid test kepada 310 pegawai inilah, 1 orang dipastikan positif. bd
Editor : Moch Ilham