Dari Hobi, Kini Eksis Jadi Kolektor Motor Klasik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 25 Jul 2021 08:49 WIB

Dari Hobi, Kini Eksis Jadi Kolektor Motor Klasik

i

Irfan Nur Fajar yang sedang merawat motor klasik koleksinya. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Nilai historis dan keantikan dari motor klasik menjadi kebanggaan tersendiri, oleh karenanya penggemar motor klasik atau jadul terus menjamur baik dari kalangan muda hingga usia tua. Para pencinta motor antik bahkan rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan motor idaman.

Salah satu pecinta motor klasik tersebut diantaranya adalah Irfan Nur Fajar. Warga Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, itu sejak duduk di bangku SMA begitu menggemari motor klasik. Terutama vespa. Namun, beberapa tahun belakangan ini fokus ke motor klasik jenis bebek.

Baca Juga: Motor Adu Banteng, Lansia di Blitar Tewas

Koleksi motor klasik bebek pemuda 26 tahun itu mencapai puluhan. Sebagian dari koleksinya juga dijual. Irfan memanfaatkan hobinya itu menjadi ladang bisnis.

"Sudah sejak 2016 lalu fokus bisnis jual-beli motor klasik. Awalnya hanya hobi mengoleksi. Melihat peluang bisnis motor klasik di luar cukup besar, saya putuskan mencoba” ungkapnya.

Berkat bisnisnya itu, keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan. Selain untuk biaya kehidupan sehari-hari, sebagian ditabung dan lainnya diputar untuk modal membeli unit. "Saya tetap cari unit. Jika ada unit bagus dan cocok, saya beli," katanya.

Baca Juga: Diduga Konsleting Listrik Sebuah Toko Bangunan Ludes Terbakar

Irfan selama ini memburu motor jadul via media sosial (medsos). Terkadang juga lewat informasi dari rekan-rekan sejawat. Rata-rata unit yang didapat selama ini dari luar daerah.

Dalam mencari unit, ada beberapa kriteria. Di antaranya motor masih dalam kondisi orisinal. Artinya, unit belum diutak-atik ataupun dimodifikasi. "Dari body, spare part, hingga mesin, semua harus masih orisinal. Apalagi jika lengkap," terangnya.

Baca Juga: TKP2MO Kota Blitar Sidak Mamin Jelang Lebaran

Meskipun ada beberapa spare part yang kurang lengkap, terkadang Irfan tetap mengambilnya. Soal harga, tetap ada tawar-menawar. Sebisa mungkin ditawar lebih rendah dari harga yang dipasang. Dsy1

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU