Dari Hobi Makan Lumpia, Kini Jadi Pengusaha Lumpia Kriuk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Mei 2021 09:51 WIB

Dari Hobi Makan Lumpia, Kini Jadi Pengusaha Lumpia Kriuk

i

Muhammad Ferryal pengusaha Lumpia Kriuk. SP/ MLG

SURABAYAPAGI.com, Malang - Berawal dari hobi makan lumpia berisi rebung, pria bernama lengkap Muhammad Ferryal mencoba berbisnis makanan yang ia sukai dengan berbagai inovasi. Ferryal memulai bisnisnya pada Agustus 2012. Resep membuat lumpia dia dapatkan dari internet. Ferryal membuka bisnis lumpia dengan nama 'Lumpia Kriuk'. Kini bisnis lumpia Ferryal beromzet Rp 25 juta per bulan.

"Saya suka makan lumpia rebung. Makanya badan bisa melar begini. Dari situ dimulailah niat membuka usaha lumpia. Saya contek resep dari internet. Pertama kali buat tidak langsung enak, butuh proses yang lama hingga hampir 2 bulan. Lalu kalau sedang main, saya selalu buat lumpia dan saya beri ke orang lain. Dari situ banyak komentar dan masukan," ujar Ferryal, Senin (17/5/2021).

Baca Juga: 4 Perampok di Malang Tertangkap, 2 Masih Buron

Produk olahan miliknya yang bernama Lumpia Kriuk tersebut tak cuma terbatas di lumpia goreng biasa saja. Ferryal sudah berhasil membuat varian rasanya. Olah lumpia tanpa bahan pengawet ini, mempunyai tiga varian rasa utama, rasa Jamur Ayam, Jagung Manis, dan Bihun Ayam.

"Semuanya tanpa bahan pengawet," tuturnya. Di Malang sendiri sudah ada lima outlet resminya. "Saat ini Lumpia Kriuk dapat dibeli di Pasar Besar, Blimbing, Watugong, kawasan Adi Sucipto, Sukun dan Sigura- gura," pungkasnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang: Layanan Jemput Bola Efektif

Bermodal awal Rp 5 juta dari tabungannya, Ferryal memutuskan menjual lumpia dengan gerobak dorong di Malang di tempat yang ramai dan strategis. Kini ia sudah punya 5 gerobak lengkap dengan pekerjanya. Dalam satu bulan Ferryal mampu meraih omzet Rp 20-25 juta per bulan.

Usaha Ferryal bukan tanpa kendala, harga bahan baku yang naik turun seringkali membuatnya pusing. Kalau harga bahan baku turun, untungnya bisa lumayan. Tapi bila harga bahan baku naik, untung yang diraihnya mepet.

Baca Juga: Perbaikan Jalan Gondanglegi-Balekambang Telan Anggaran Rp 600 M

Di Malang, satu lumpianya dijual hanya Rp 2 ribu. Bisnis yang bernama Lumpi Kriuk ini, kedepannya, ia telah targetkan merambah Kota Surabaya. Pantang menyerah menjadi modalnya.

"Tak ada modal itu bukan hambatan, yang penting kemauan dan tekad yang besar. Pokoknya banyak cara untuk memulai wirausaha," tegasnya. Dsy2

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU