Data Siswa MBR di Surabaya Naik Capai 8.309 Pelajar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 15 Apr 2021 12:42 WIB

Data Siswa MBR di Surabaya Naik Capai 8.309 Pelajar

i

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. SP/MRPH

SURABAYAPAGI,Surabaya -  Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya telah melakukan pendataan yang digelar sejak bulan lalu. Sejumlah data berhasil dikumpulkan mulai data pagu rombongan belajar hingga data siswa yang tidak mampu.

Dari telaah, data siswa Surabaya yang masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) meningkat mencapai 8.309 pelajar. Tahun lalu, ada 1.174 siswa kategori MBR dan sudah mendapat penanganan lewat BOS, Bopda dan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

“Meningkatnya jumlah MBR ini dampak dari pandemi covid-19 sejak 2020 lalu. Tingginya data tersebut karena dua faktor, pertama pandemi covid-19. Warga yang semula memiliki penghasilan tetap lalu menganggur, mungkin karena diberhentikan dari pekerjaan," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara kepada wartawan di Surabaya, Kamis (15/4/2021).

Penyebab kedua, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) belum berjalan. Sehingga, pemkot belum mengetahui data lengkap pelajar yang diterima di jalur prestasi, pindah tugas orang tua, afirmasi, serta zonasi.

Febri mengaku pihaknya mengumpulkan 65 pengusaha untuk mengatasi hal ini. Tujuanya mengajak pemilik perusahaan turut membantu pendidikan di Surabaya. Sebab, tidak semua siswa MBR mendapatkan BOS dan Bopda.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap, pengusaha bisa mengambil peran lewat program CSR. Nantinya, dana dari perusahaan itu digunakan sebagai bantuan biaya pendidikan.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

"Teknisnya, pengusaha menyalurkan dana itu, kemudian langsung diberikan ke sekolah. Pengusaha menjadi orang tua asuh bagi siswa yang tidak mampu," kata Eri.

Eri menyebut pemkot telah menghitung kebutuhan biaya pendidikan setiap siswa. Selama tiga tahun, seorang siswa membutuhkan dana sekitar Rp 4,5 juta. Menurut Eri, pengusaha tidak sebatas menjadi orang tua asuh. Namun, Dispendik akan memberikan laporan berkala.

"Isinya prestasi anak asuh. Evaluasi itu diberikan pada pengusaha. Kami akan kenalkan siswa pada orang tua asuh. Tujuannya bantuan tepat sasaran," ujarnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Sementara Kepala Dispendik Surabaya Supomo mengatakan, setelah pertemuan dengan 65 pengusaha, pihaknya akan melakukan tindak lanjut. Yaitu merancang nota kesepakatan kebijakan CSR yang tertuang dalam MoU.

"Dispendik juga merancang sebuah aplikasi. Fungsinya untuk memberikan informasi terkait capaian prestasi siswa MBR itu. Pengusaha yang jadi orang tua asuh mendapatkan laporan prestasi anak yang dibantu," jelasnya.

Nantinya, sebanyak 2.500 siswa dipastikan mendapat bantuan. Para pelajar ini juga dipastikan telah mendapat orang tua asuh.dk/jp/cr2/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU