SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Nama Delta Hesti mencuri perhatian setelah sosoknya bersama sang suami, Tom Liwafa jadi viral karena aksi sosial dan kebaikan bagi-bagi makanan dan uang tunai. Pasangan pengusaha muda ini pun disebut sebagai crazy rich Surabaya.
Kesuksesan dan kekayaan yang diraih oleh Delta Hesti bukanlah didapat secara kilat. Wanita yang akrab disapa Hesti ini awalnya hidup serba kekurangan.
Baca Juga: Berbiaya Rp 75 Miliar, di The Westin Surabaya
Hesti hanyalah lulusan SD dan tak bisa melanjutkan pendidikan karena terkendala biaya. Sejak berusia 12 tahun, Hesti sudah bekerja mulai dari pengamen, membuat handicraft, asisten rumah tangga, hingga cleaning service.
"Bapak dulu pemabuk, saya sekolah di salah satu sekolah SD , saya dapat beasiswa. Ketahuan saya seorang anak pemulung dan saya juga ngamen dari situ saya merasa nggak layak. Saya sampai SMP tapi semester satu saja nggak kuat untuk bayarnya," cerita Hesti.
Wanita kelahiran 1992 ini mulai terjun ke bisnis dengan menjual barang-barang second secara online. Berbisnis bersama pacar, yang kini jadi suaminya, Hesti telah memiliki banyak usaha, mulai dari barang-barang fashion, makanan, interior hingga event.
Baca Juga: Komentar Netizen di Pernikahan Mewah Ryan dan Gwen Bikin Ngakak: Ngamplop 100 Ribu Berlaku Ga Ya?
"Awal mula kenapa berbisnis karena kondisinya tidak memungkinkan, ketika kerja ikut orang, orangtua juga punya banyak utang ratusan juta. Sampai ibu saya merantau ke Manado, bapak ke Papua, adik saya juga ke Manado sebagai pembantu. Nah saya memberanikan diri untuk tetap di Surabaya untuk tetap survive, karena saya merasa bahwa di dalam saya ada potensi besar. Saya nggak mau jadi pembantu karena sebelumnya udah pernah jadi pembantu," ujar Hesti.
Ibu dua anak ini kini menjadi entrepreneur sukses yang menjalin kerjasama dengan UMKM di Indonesia, dan membuka lapangan pekerjaan untuk bisnisnya di Surabaya.
"Tips sukses secara kilat itu nggak ada, pasti semuanya ada rintangan, tapi selagi kita bisa menghadapi dengan keadaan ini, kita mau belajar dan kita mau menerima kesalahan kita, dan kita melek teknologi. Jangan menyerah karena nggak ada sesuatu yang mudah," ujar Hesti. Dsy14
Editor : Redaksi
