Demi Atasi Pengangguran di Surabaya Wakil Ketua DPRD Surabaya Rayu Perusahaan Luar Negeri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 26 Mei 2022 19:36 WIB

Demi Atasi Pengangguran di Surabaya Wakil Ketua DPRD Surabaya Rayu Perusahaan Luar Negeri

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Segala upaya yang dilakukan demi mengatasi pengangguran Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony pun sampai merayu dan melobi perusahaan asing agar memberikan kesempatan angkatan pekerja Surabaya.

AH Thony mengaku sudah  melobi perusahaan-perusahaan luar negri. Hasilnya, perusahan itu siap menerima para pekerja terampil dengan standar gaji di atas rata-rata. "Harus kita targetkan harus entaskan 10.000 pengangguran tahun ini;" tegas AH Thony. 

Baca Juga: DJP Jatim 2 Gandeng Media untuk Tingkatkan Pencapaian Target Pajak

Saat ini dua perusahaan asing dari Polandia dan Jepang sudah menyanggupi. Bahkan mereka sudah mengirimkan demand letter atau permintaan tenaga kerja langsung kepada pimpinan DPRD ini. Salah satu dari perusahaan di luar negeri itu minta sampai 40 tenaga terampil.

"Cukup berijazah SMK atau SMA dengan usia sampai 40 tahun. Mereka akan bekerja di pabrik di Polandia. Kita masih siapkan yang terbaik untuk warga Surabaya," kata Thony. 

Khusus problem pengangguran ini, Wakil Ketua DPRD Surabaya tersebut percaya penuh dengan Program Pemkot. DPRD juga akan menuangkannya dalam pokok pikiran DPRD dan akan disampaikan kepada wali kota. Pemkot harus menuntaskan problem pengangguran.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Tambah 2 Rumah Anak Prestasi

Thony menyebut perlunya menciptakan ekosistem kegiatan dalam setiap kluster bidang. Semua bisa direalisasikan. Ada yang berjualan pentol, namun produk ini diambil dari luar kota. Mestinya tidak perlu. 

"Kita siapkan siapa yang menyediakan daging, tepung, hingga siapa yang memproses. Kemudian siapa yang menjualnya. Harus diurai hingga berapa tenaga yang terserap. Maksud saya semua harus terukur," kata Thony.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Seiring berkembangnya teknologi, kebutuhan lapangan kerja sudah banyak tergantikan oleh mesin, elektronik maupun jejaring. Maka harapannya mereka dapat berusaha secara mandiri, dan dimungkinkan terbentuknya kegiatan-kegiatan usaha atau UMKM.

Tapi yang perlu dicatat, usaha atau UMKM yang diciptakan harus mengarah pada kegiatan yang diyakini bisa berjalan. Jangan pelatihan dijalankan dilepas begitu saja. Harus diarahkan dan dihantarkan hingga tuntas. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU