Demokrat: Hindari IDI Otoriter, Revisi UU Praktik Kedokteran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Mei 2022 19:28 WIB

Demokrat: Hindari IDI Otoriter, Revisi UU Praktik Kedokteran

i

Para dokter yang tergabung PDSI menggandeng dr Terawan dan akan melanjutkan inovasinya.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - UU Praktik Kedokteran (UU PK) yang mengatur Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi tunggal saatnya direvisi. Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, mendukung revisi UU PK.

Menurut dia, revisi perlu dilakukan untuk melindungi profesionalisme dokter. Hal ini mengingat bahwa profesi dokter adalah profesi yang menuntut keprofesionalan tinggi.

Baca Juga: NasDem Persoalkan Pidato AHY, Demokrat Bentengi Anak SBY

Ia menjelaskan, sebelumnya hanya ada organisasi tunggal terkait kedokteran yakni IDI, namun dengan mempertimbangkan berbagai masukan serta saran dari kalangan dokter, dan juga untuk menghindari adanya sikap otoriter, maka kehadiran PDSI diharapkan mampu menjadi solusi.

“UU PK saat ini mengatur tentang organisasi profesi kedokteran tunggal yakni IDI, namun dengan terbentuknya PDSI tentu harus dilakukan revisi terhadap UU tersebut, namun tetap memperhatikan berbagai hal lainnya terkait kelemahan dan kelebihan jika dilakukan revisi,” ujar Aliyah Mustika Ilham, Selasa, (17/5/2022).

Menurut legislator Partai Demokrat ini , dengan hadirnya PDSI dapat menjadikan profesi kedokteran dapat menjadikan kualitas kedokteran Indonesia semakin baik

 

Indonesia Wisata Kesahatan

Organisasi dokter baru, PDSI ( Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia) akan mewadahi berbagai macam inovasi anak bangsa di bidang kedokteran dan kesehatan. Termasuk membantu negara menjadikan Indonesia wisata kesehatan atau hospitality tourism .

"Harapannya bisa menarik anggota dan mewadahi inovasi anak bangsa yang bagus, sekarang kayak luar negeri saja juga berobat masalah DSA juga disini, bahkan Vietnam saja sampai seribu orang mereka mau berobat kesini, ini kan keuntungan bagi bangsa ini untuk mencari devisa dari hospital tourism," kata Ketua PDSI Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyanto, di Jakarta, Senin (16/5/2022).

Baca Juga: Bersyukur Bergabung dan Dukung Prabowo, AHY: Coba Masih di Tempat yang Lama, Hancur Lebur Betul

Menurut dr. Jajan, Terawan akan diberikan jabatan khusus yang penting di PDSI, karena dianggap sebagai dokter sekaligus mantan Menkes yang berjasa terhadap dunia kedokteran di tanah air.

"Nanti disiapkan jabatan penting di PDSI, yang kemarin deklarasi itu sudah pendiri semua, nanti beliau pengurus inti yang layak untuk beliau, karena beliau kan tokoh," jelas Jajang.

Apalagi, PDSI sudah mengantongi SK Kemenkumham dengan nomor AHU-003638.AH.01.07.2022 tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia.

Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) berharap dengan bergabungnya Mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto, perkumpulannya bisa menarik minat banyak dokter untuk bergabung ke PDSI.

 

Baca Juga: Semua Butuh Koalisi

Salah Satu Tokoh Kesehatan

Ketua PDSI Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyanto menegaskan dokter Terawan sudah mereka anggap sebagai salah satu tokoh kesehatan Indonesia, sehingga ia diharapkan bisa membawa perubahan di dunia kedokteran.

"Ya mudah-mudahan ini ada reformasi pelayanan kesehatan di tanah air yang selama ini ada kendala dan lain-lain. Mudah-mudahan dengan kehadiran beliau ada pilihan bagi teman-teman untuk bisa bergabung, berjuang bersama memberikan pelayanan yang terbaik untuk bersama kita," tambah Jajang.

Ketua PDSI menyebut upayanya ini bukan berarti saling bersaing memperbanyak anggota dengan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI. "Tidak lah, tidak ada sama sekali rebutan, anggota kita bebaskan saja nyaman di mana, kita tidak bersaing berebutan anggota," tegasnya. n er/jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU