Depresi Istri dan Anaknya Meninggal, Buruh di Jombang Gantung Diri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 09 Nov 2020 12:02 WIB

Depresi Istri dan Anaknya Meninggal, Buruh di Jombang Gantung Diri

i

Petugas dan tim medis saat memeriksa korban gantung diri di Dusun/Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Jombang. SP/ M. Yusuf

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Karena depresi, seorang laki-laki yang sehari-harinya sebagai buruh tani di Jombang, Jawa Timur, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri didalam rumahnya.

Korban yakni Mahfud (60), warga Dusun/Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Korban diketahui gantung diri oleh anak bungsunya sekitar pukul 05.00 WIB pagi.

Baca Juga: Pecah Ban, Bus Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

Kapolsek Ngoro AKP Yanuar mengatakan, bahwa benar memang ada seorang laki-laki warga Dusun/Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro meninggal dunia karena gantung diri.

"Kami mendapat laporan dari RW setempat sekitar pukul 06.00 WIB, bahwa warganya yang bernama Mahfud ganting diri di rumahnya," katanya, Senin (09/11/2020).

Usai mendapat laporan, Polsek Ngoro langsung menuju TKP. Dan dilokasi kejadian, korban nekat ganting diri dengan menggunakan tali tampar plastik yang diikatkan pada tiang bambu setinggi 180 cm.

Baca Juga: Satgas Pangan Jombang Cek Kestabilan Pasokan dan Harga Bapok

"Tempatnya di ruang dapur. Korban posisinya menghadap ke selatan dan kaki menempel tanah. Pertama kali yang mengetahui anak kandung korban yang bungsu, Heri Setiawan (16)," ujarnya.

Yanuar mengungkapkan, dari keterangan keluarganya, diduga korban mempunyai riwayat penyakit saraf menahun. Selain itu, korban juga ditinggal meninggal anak pertamanya pada 2019.

"Usai kehilangan anak pertama yang sebagai.tulang punggung, tidak lama kemudian korban ditinggal istrinya meninggal dunia. Sehingga korban mengalami depresi," ungkapnya.

Baca Juga: Rumah Warga Jombang Disatroni Maling saat Mudik

Atas kejadian tersebut, kemudian petugas medis melakukan pemeriksaan ver luar. Dan hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan, dan murni karena gantung diri.

"Karena tanda-tandanya ada kotoran yang keluar dari dubur, dan dari kemaluannya keluar cairan air mani. Setelah itu jenazah korban kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," pungkasnya. (suf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU