Desember ini, 1.230 Warga Jatim Ditewaskan Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 28 Des 2020 22:19 WIB

Desember ini, 1.230 Warga Jatim Ditewaskan Covid-19

i

Peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur yang dirilis oleh Instagram @JatimPemprov.

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Mengejutkan! Angka kumulatif kematian COVID-19 di Jawa Timur sudah mencapai 5.637 kasus. Dan pada bulan Desember 2020 hingga Senin (28/12/2020), kasus kematian sudah menembus 1.230 kasus dalam 28 hari.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Menurut data Satgas Covid-19 Jatim, angka kematian disebabkan Covid-19 di Jatim pada 30 November masih berada di angka 4.407 kasus.

Tapi dalam kurun waktu 28 hari di Desember ini, angka kematian bertambah 1.230 kasus menjadi 5.637. Bila dirata-rata, angka kematian di Jatim di bulan Desember ini berjumlah 43 kasus per-harinya.

 

Tertinggi Pasien Komorbid

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril mengatakan kematian pasien Covid-19 di Jatim yang tinggi disebabkan komorbid yang diderita pasien.

Jibril menjelaskan, komorbid yang paling banyak menjadi penyerta kematian pasien Covid-19 yakni gagal ginjal, diabetes, hipertensi hingga jantung. Pada prosesnya, komorbid-komorbid tersebut menyebabkan adanya pasien gagal nafas, gagal jantung dan infeksi sistemik.

Dirinya juga menilai, saat ini muncul kelompok masyarakat yang tidak percaya akan Covid-19 dan percaya Covid-19.

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

"Seringkali, ada banyak pasien yang sudah telat dibawa ke rumah sakit. Kondisinya sudah buruk, misal saturasi oksigennya di bawah 80 persen. Nah adanya kelompok yang tidak percaya ini, turut mempengaruhi, bagaimana seseorang apakah dirinya terpapar Covid-19 atau tidak," terangnya.

"Tapi ketika orang itu mawas diri, misal merasa ada gejala langsung swab dan mendapat penanganan yang baik, maka Covid-19 ini tidak sampai komplikasi dengan komorbidnya (Bila seseorang punya komorbid)," imbuhnya.

Jibril menambahkan Satgas Covid-19 masih banyak menemui kasus death on arrival. "Jadi meninggal karena sudah terlambat dan meninggal di UGD. Kebanyakan saat ini fenomena yang terjadi banyak masyarakat yang takut untuk ke rumah sakit, sehingga ketika ke rumah sakit kondisinya sudah berat, sudah terjadi happy hypoxia. Saturasi oksigen sudah terlanjur di bawah 80 persen," pungkasnya. n alq/byt/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU