Dewan Dorong Aset Pemkot Surabaya Bekerja

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 28 Mar 2022 17:17 WIB

Dewan Dorong Aset Pemkot Surabaya Bekerja

i

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron. SP/DOC

SURABAYAPAGI,Surabaya -  Pencanangan Hari Padat Karya oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 25 Maret 2022, diapresiasi anggota Komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron. 

 "Dengan gagasan pemkot terkait bulan padat karya saya sangat senang dan bangga sekali," ujarnya pada .

Baca Juga: THR Dapat Dongkrak Produktivitas dan Industri Rumah Tangga

 Agar program ini berjalan lebih optimal, politisi PPP tersebut mendorong, supaya pemkot Surabaya memanfaatkan seluruh aset lahan tidur miliknya. 

"Kalau didata bisa jadi aset lahan tidur milik pemkot Surabaya luasnya ribuan hektar. Ini harus dibuat supaya aset ini bekerja," tegasnya.

 Buchori Imron membandingkan dengan perilaku masyarakat di sejumlah negara maju, yang membuat aset miliknya bekerja untuk dirinya. 

Buchori mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan agar lahan tidur ini bekerja. Misalnya mempekerjakan warga sekitar untuk menggarap. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

 "Budidaya maggot misalnya. Hasil budidaya ini hasilnya besar, namun tidak membutuhkan lahan yang luas dan pekerja yang banyak," jelasnya. 

Menurut Buchori 1 kg maggot nilai jualnya Rp 8 ribu. Dengan luas lahan yang tidak besar dan cukup dikerjakan oleh 4 orang saja bisa menghasilkan 6 ton. Kalau ditotal bisa mencapai Rp 48 juta. 

"Bayangkan kalau budidaya ini dilakukan di beberapa titik aset lahan tidur milik pemkot Surabaya, hasilnya bisa untuk membayar banyak tenaga outsourcing pemkot Surabaya termasuk pekerja di lahan garapan tersebut," ungkapnya. 

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Buchori kembali mencontohkan budidaya kangkung unggul. "Hasil pertanian ini bisa dijual ke hotel, restoran. Sehingga bisa menjadi income pemerintah kota. Pemkot juga bisa mendirikan tempat-tempat usaha bagi UMKM di lahan tersebut," ujarnya.

 Namun yang perlu digaris bawahi menurut Buchori adalah lahan itu tetap dikelola oleh pemkot Surabaya dengan mempekerjakan masyarakat sekitar yang ahli dibidang yang dibutuhkan. "Jangan kemudian menyerahkan ke warga sebagai tanah garapan. Karena akan ada anggapan ini dapat kok situ tidak dapat. Sehingga terjadi benturan," terangnya. 

Buchori mengatakan hal penting yang harus dilakukan pemkot Surabaya adalah manajemen yang bagus, begitu pula dengan permodalan, konsep dan pengaturan SDM. "Yang nantinya diperkuat dengan regulasi," pungkasnya. Alq

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU