Dewan Dorong Pemkot Beri Dampingan Sekolah yang Tak Lolos Asesmen PTM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Mei 2021 20:35 WIB

Dewan Dorong Pemkot Beri Dampingan Sekolah yang Tak Lolos Asesmen PTM

i

Reni Astuti, Wakil Ketua DPRD Surabaya. SP/Al Qomar

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sebagian besar sekolah di Surabaya menginginkan adanya pembelajaran tatap muka (PTM) kembali digulirkan. Menurut data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya, ada sebanyak 300 lebih sekolah di Surabaya, baik itu SD maupun SMP yang sudah mengajukan PTM.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Namun, ratusan sekolah itu belum tentu diperbolehkan untuk melaksanakan PTM. Lantaran untuk melaksanakan PTM diperlukan asesmen dan uji kelayakan sekolah, apakah sekolah tersebut menurut Disdik memiliki kapasitas untuk menggelar PTM atau tidak.

Untuk itu, DPRD Surabaya mendorong pemkot agar bisa memberikan pendampingan terhadap sekolah yang tak disetujui dalam melaksanakan PTM. Sebab ini demi kebaikan sang siswa bukan untuk sekolahnya.

"Dua sekolah seperti SMP Negeri 6 dan SMP Giki 2 sudah disetujui karena memenuhi syarat asesmen. Namun SMP PGRI 8 masih belum mendapat jawaban apakah disetujui atau tidak sebab salah satu syaratnya ada yang belum terpenuhi," kata Reni Astuti, Wakil Ketua DPRD Surabaya.

Diungkapkan Reni, syarat tersebut ialah peran orang tua untuk mengantar jemput putra-putrinya ke sekolah. Kebanyakan orang tua kesulitan melakukan itu lantaran ada yang sibuk berjualan, bekerja, dan sebagainya.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

"Padahal siswa-siswi di sana sangat menginginkan PTM dan orang tua banyak yang setuju. Akan tetapi terganjal syarat tersebut. Ini yang harus dicarikan solusi bersama bagaimana baiknya. Karena sebagian besar ekonomi siswa-siswi di PGRI 8 itu menengah ke bawah," paparnya.

Meski demikian dirinya tak menampik bahwa persyaratan tersebut sudah barang tentu sesuai kajian empiris dan berdasarkan saran dari pakar. Namun jika kemudian di lapangan didapati kondisi yang tak sesuai, maka dia mendorong pemkot untuk memberikan pendampingan.

"Karena ketika saya turun ke kampung-kampung, anak-anak inilah yang menginginkan tatap muka. Tetapi ketika sekolahnya tak memenuhi syarat untuk PTM, itu harus dicarikan solusi bersama. Pemkot perlu memberi pendampingan dan perhatian lebih, jangan sampai siswa-siswi yang menginginkan PTM ini tak terfasilitasi," pungkas Reni. Alq

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU