Di Kejagung, Sambo Bohong Lagi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 05 Okt 2022 21:24 WIB

Di Kejagung, Sambo Bohong Lagi

Saat Ikuti Pelimpahan Berkas Perkara, Mantan Kadiv Propam Polri Dituding Manja

 

Baca Juga: Kejanggalan Kematian Tragis Ibu Muda di Gresik Tewas Dirampok, Gelagat Ekspresi Suami Mulai Disorot

SURABAYA PAGI, Jakarta- Tersangka Ferdy Sambo, ternyata berbohong lagi saat ada di Kejaksaan Agung Ri, Jakarta. Sambo mengaku marah dan emosional atas dugaan pelecehan terhadap istrinya yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Sebagai jenderal Polisi, ada apa Sambo, yang merasa istrinya dilecehkan tidak lapor polisi Magelang atau Polda Jateng di Semarang.

Justru Sambo, ngaku marah, tahu Putri Cendrawathi, dicabuli Brigadir J, saat berada di rumah dinasnya Jakarta, 8 Juli 2022.

Kasus di Magelang sampai berkas dilimpahkan Bareskrim ke Kejaksaan Agung, Rabu (5/10/2022) tak pernah dilaporkan ke Polisi oleh Sambo. Adakah kemarahan Sambo soal dugaan pelecehan seksual di Magelang, juga sebuah skenario? Walahualam.

Sedangkan kasus di rumah dinasnya justru dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan, tanggal 9 Juli 2022. Laporan pelecehan seksual di Jakarta, dihentikan oleh Bareskrim, karena tak ada saksi dan kurang alat bukti. Demikian juga tiupan pelecehan seksual di Magelang, batu ribut antara ajudan dengan Kuat Maruf, asisten rumah tangganya.

 

Sambo Bela Istrinya

Sambo, satu dari 11 tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat (J) dan rintangan penyidikan yang dilimpahkan ke jaksa. Dalam momen pelimpahan itu, Ferdy Sambo menyebut istrinya, Putri Candrawathi, tidak bersalah hingga meminta maaf kepada ibu dan bapak Brigadir J.

Ferdy Sambo mengaku melakukan perbuatannya karena cinta kepada Putri Candrawathi. Ferdy Sambo juga menyatakan dia emosi saat melakukan perbuatan itu.

"Saya lakukan ini karena kecintaan saya kepada istri saya," kata Ferdy Sambo saat akan diserahkan ke Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).

 

Marah dan Emosional

Ferdy Sambo mengaku marah dan emosional atas dugaan pelecehan terhadap istrinya yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Sambo mengaku tak bisa menggambarkan kemarahan yang dia alami.

"Saya tidak tahu bahasa apa yang dapat mengungkapkan perasaan, emosi, dan amarah akibat peristiwa yang terjadi di Magelang," ujarnya.

Lebih lanjut, Ferdy Sambo mengatakan peristiwa di Magelang itu menghancurkan hatinya. Dia pun mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukan kepada Yosua.

"Kabar yang saya terima sangat menghancurkan hati saya. Saya sangat menyesal. Saya siap menjalani semua proses hukum," ungkap Ferdy Sambo.

 

Dituding Wartawan Sambo Manja

Saat datang ke Kejagung, Sambo diangkut dengan kendaraan taktis (rantis) Brimob. Begitu turun, anggota Brimob langsung menuruti permintaan Sambo untuk meminta payung. Usai memayungi, Sambo dan Putri, langsung ngeloyor masuk gedung Kejagung. Sambo tak menengok wartawan yang menunggunya sejak pagi.

Baca Juga: Cemburu, Pelajar di Kediri Diracun, Disetubuhi dan Dirampok

Alhasil peristiwa ini membuat beberapa wartawan yang sudah hujan-hujanan, termasuk kontributor Surabaya Pagi, marah dengan penjagaan yang dilakukan Brimob Polri. Bahkan, ada wartawan yang nyeletuk, Sambo terlalu dimanjakan.

“Ngapain pakai payung. Udah hujan-hujanan saja. Manjain banget sih si Sambo," celetuk salah satu wartawan.

Meski Rabu pagi kemarin hanya hujan rintik, bukan deras. Beberapa wartawan kecewa apa yang dijanjikan pihak Kejaksaan Agung dan Polri. Pasalnya, mereka menjanjikan akan lebih terbuka kepada wartawan untuk diperlihatkan ke publik.

Hal ini berbeda dengan para tersangka lainnya selain Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

 

Pernyataan Ferdy Sambo

"Saya lakukan ini karena kecintaan saya kepada istri saya. Saya tidak tau bahasa apa yang dapat mengungkapkan perasaan, emosi, dan amarah akibat peristiwa yang terjadi di Magelang.

Kabar yang saya terima sangat menghancurkan hati saya. Saya sangat menyesal. Saya siap menjalani semua proses hukum. Istri saya tidak bersalah, dia tidak melakukan apa-apa justru dia korban," kata Sambo saat keluar dari gedung Kejagung.

"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang sudah terdampak atas perbuatan saya, termasuk ibu dan bapak dari Yosua," lanjutnya.

 

Baca Juga: Seblak Dicampur Racun Tikus Tewaskan Montir di Lamongan

Dikawal TNI juga

Rabu Siang itu juga Sambo, meninggalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dengan mengenakan pakaian tahanan berwarna merah.

Sambo dijaga ketat Brimob Polri dan tentara saat meninggalkan gedung Jampidum Kejagung.

Para anggota Brimob siang menjaga ketat saat Sambo meninggalkan gedung. Dia dijaga ketat hingga memasuki kendaraan taktis (rantis).

Wartawan sempat kesulitan mengambil gambar akibat penjagaan ketat tersebut. Akibatnya, kericuhan sempat terjadi di depan gedung Jampidum Kejagung.

Para tersangka lain juga mendapat pengawalan ketat. Anggota yang mengawal tampak membawa senjata laras panjang.

Para tersangka selain Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kemudian ditampilkan. Di antaranya Kuat Ma'ruf, Ricky, Richard, Brigjen Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.

Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menjelaskan alasan pengawalan ketat guna menjaga keamanan.

"Untuk keamanan, kalau TNI dan petugas jaga internal kita," tutur Ketut . n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU