Didu: Indonesia Berada Dalam Jebakan Infrastruktur China

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 10 Okt 2021 20:50 WIB

Didu: Indonesia Berada Dalam Jebakan Infrastruktur China

i

Said Didu dalam kanal Youtube MSD, Minggu, (10/10/ 2021).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Indonesia saat ini kemungkinan berada di dalam jebakan infrastruktur yang dibuat China.

“Berbagai negara mengalami hal seperti itu, dan ada negara yang malah kehilangan kedaulatannya, mengganti mata uangnya, hanya karena sudah terjebak oleh infrastruktur,” ujar

Baca Juga: Ditanya Soal Hasil Pilpres, Menkes Ketawain Jokowi

Analis Kebijakan Publik, Said Didu, melalui kanal Youtube MSD, Minggu, (10/10/ 2021).

Analisisnya setelah mantan sekretaris Menteri BUMN mengamati Presiden Jokowi memutuskan mengizinkan penggunaan APBN untuk proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Padahal saat awal pembangunannya, Jokowi menegaskan tidak memperbolehkan APBN digunakan untuk proyek tersebut.

Said Didu menambahkan saat ini terdapat negara yang sudah menyerahkan infrastrukturnya untuk dikelola China.

“Ada negara yang sudah menyerahkan infrastrukturnya untuk dikelola oleh negara lain, dalam hal ini China, ada negara yang tidak lagi bisa bergerak kecuali bekerja sama dengan China karena sudah terjebak. Nah ini namanya jebakan infrastruktur,” katanya.

Terkait jebakan infrastruktur tersebut, Said Didu mengungkapkan bagaimana cara China melakukan jebakan infrastruktur.

 

Baca Juga: Menkes Tertawa, Jokowi Pilih Ketua Indonesia, Bukan Ketum Golkar

China Amati Kesukaan Pemimpin

“Cara menjebak infrastruktur begini, biasanya dia lihat pemimpin ini apa yang dia sukai. Kebetulan Presiden Jokowi suka sekali infrastruktur, maka biasanya yang menjebak itu adalah membikin studi kelayakan yang saya katakan untung, setelah dimenangkan maka dia menaikkan harganya dan selanjutnya meminta jaminan Pemerintah,” tuturnya.

Akan tetapi setelah di tengah jalan, negara yang menawarkan proyek tersebut akan menaikkan harga.

“Setelah tengah jalan, itu naik lagi harganya. Kemudian Pemerintah harus memasukkan uang. Itulah namanya tahapan jebakan,” ucap Said Didu.

Dia pun menekankan bahwa sudah banyak berbagai macam proyek negara yang telah masuk ke dalam jebakan.

Baca Juga: Prabowo, Cek Istana Presiden di IKN yang Akan Dihuni Jokowi, Juli 2024

“Nah, jebakan seperti ini yang harus kita hindari, karena ujungnya nanti yang paling keras adalah akan mengambil infrastruktur tersebut atau negara disuruh mengganti. Tapi yang paling ringan adalah bahwa tarifnya dinaikkan,” tutur Said Didu.

Dia juga menuturkan apa yang menjadi penyebab jebakan infrastruktur dalam sebuah proyek pembangunan.

“Jebakan infrastruktur itu bisa dua hal penyebabnya, adalah over investment atau over capacity, maksudnya kapasitasnya yang lewat hanya 10 di tol tapi dibangun kapasitas 20. Akhirnya menjadi rugi,” kata Said Didu.

Sedangkan untuk over investment, dia menyebutkan bahwa contoh yang paling jelas adalah Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. n er, 03, jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU