Diisolasi, Mas Bechi tak Ikut Sholat Idul Adha

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 10 Jul 2022 20:43 WIB

Diisolasi, Mas Bechi tak Ikut Sholat Idul Adha

i

Suasan sholat Idul Adha di rutan Medaeng, Sidoarjo, Minggu (10/7/2022).

SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Semarak peringatan Idul Adha tidak dirasakan oleh Moch Subchi Azal Tzani (MSAT) alias Mas Bechi. Dia masih berada di blok atau kamar isolasi mandiri.

“Sesuai aturan yang berlaku, yang bersangkutan masih harus melakukan isolasi mandiri selama kurang lebih tujuh hari ke depan,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji, Minggu (10/7/2022).

Baca Juga: Wisatawan di Kabupaten Mojokerto Naik 40 Persen Selama Libur Idul Adha

Hal inilah, jelas Zaeroji, yang membuat pihak Rutan Medaeng Sidoarjo belum bisa mengizinkan MSAT untuk mengikuti salat iduladha 2022 secara berjamaah di masjid rutan yang dipimpin Wahyu Hendrajati Setyo Nugroho itu. Meski begitu, MSAT tetap diperkenankan melaksanakan ibadah di blok atau kamar isolasi.

Menurut pria kelahiran Samarinda itu kebijakan ini menjadi upaya penerapan protokol kesehatan di lapas atau rutan. Blok isolasi mandiri diciptakan untuk memastikan tahanan baru benar-benar dalam kondisi sehat.

Sementara itu, Hendrajati menegaskan bahwa MSAT juga masih belum bisa dikunjungi. Karena, sampai saat ini, pihak rutan masih belum membuka layanan kunjungan warga binaan secara langsung.

“Kunjungan mandiri baru akan kami buka pada 19 Juli 2022 mendatang,” ujar Hendra.

 

Jomblo

Meski usia Tersangka pencabulan santriwati sudah 42 tahun, warga sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang, tak pernah melihat memperkenalkan wanita sebagai istrinya.

Kata Sulahmi, Warti, Jamiati dan Ismi, sampai ditangkap Polda Jatim, Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi, tak pernah terlihat berjalan dengan seorang wanita. Apalagi memperkenalkan ke publik, dia sudah beristri. "Apa punya istri disembunyikan atau memang belum beristri. Padahal, Mas Bechi cukup ganteng untuk ukuran warga Jombang," kata Ismi, warga Ploso Jombang.

Baca Juga: Rayakan Idul Adha 1444 H, MS GLOW Salurkan 50,000 Kilogram Kurban

Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur (Jatim) tampak lengang dua hari setelah penangkapan terhadap Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi tersangka pencabulan.

Sejauh ini, yang sudah di periksa penyidik sebagai saksi, ada dua korban. Salah seorang korban mengungkap bahwa dirinya pernah dihajar kemudian diperkosa oleh tersangka.

Salah satu korban yang berani mengungkap pengalamannya  adalah korban kedua. Santriwati yang bisa disebut sebagai 'Korban 2', mengaku menjalin hubungan asmara dengan Mas Bechi. Hubungan mereka berjalan selama hampir lima tahun. Dia mengaku dicabuli oleh Mas Bechi pada tahun 2012 saat masih berusia 15 tahun. Kini sudah buyar.

Area sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur sejak Sabtu siang sampai tadi jelang magrib, tampak lengang.

Pantauan di lokasi, ada beberapa petugas polisi berpatroli di sekitar ponpes tersebut. Seorang petugas kepolisian mengatakan ditugaskan atasannya untuk menjaga suasana di lingkungan ponpes agar tetap kondusif.

Baca Juga: Kisruh dan Miskomunikasi Masalah Sapi Kurban, Begini Kronologi Aslinya

Ada dua mobil polisi diparkir di dekat pintu masuk ponpes. Selain itu, sejumlah polisi mengamati situasi sekitar ponpes dan mengambil gambar menggunakan kamera handphone (HP).

Sementara itu, aktivitas di lokasi juga tampak berlangsung normal. Siang hari, ada satu mobil pikap membawa sejumlah hewan kurban masuk ke dalam ponpes.

Sebagian besar santri, info yang diperoleh dari seorang pengasuh pondok sudah mulai pulang dijemput keluarganya. sebagian masih berada di sana. Ada orang tua atau wali murid mengambil anaknya dan pindah pondok lain, masih di Jombang.

Salah satu wali santri bernama Sugeng  berharap ponpes bisa tetap beroperasi. "Keberatan dari ponok ini (pembekuan izin operasi) soalnya generasinya nanti bagaimana," ujar Sugeng di lokasi, Sabtu  sore (9/7/2022). sg

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU