Dinkes Kota Malang Membutuhkan 416 Vaksinator Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 01 Feb 2021 12:24 WIB

Dinkes Kota Malang Membutuhkan  416 Vaksinator Covid-19

i

Petugas vaksinator saat akan melakukan vaksinasi di Kota Malang. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Malang - Sejak 28 Januari 2021 lalu, proses penerima vaksin Covid-19 prioritas pertama, yakni tenaga kesehatan (nakes) secara bertahap di Kota Malang mendapatkan vaksin di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), walaupun belum semuanya. Total penerima vaksin untuk nakes sekitar 12.520, hingga kemarin (Minggu, 31/1/2021) tercatat sudah 5.551 yang divaksinasi tahap pertama. Mereka tersebar di berbagai rumah sakit dan puskesmas.

Menanggapi itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang membutuhkan vaksinator yang mumpuni dalam jumlah banyak. Apalagi, nantinya pelaksanaan vaksinasi juga akan menyasar warga Kota Malang.

Baca Juga: Stasiun Malang Dipadati Pemudik pada Masa Arus Balik

Plt Kepala Dinkes Kota Malang Sri Winarni menargetkan kuota vaksinator yang masih belum terpenuhi akan bisa segera diselesaikan pada awal Februari 2021. "Awal Februari 2021 ini semoga selesai (jumlah vaksinator)," katanya, Senin (1/2/2021).

Saat ini, sudah ada 90 vaksinator yang bertugas untuk memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19. Setiap puskesmas di Kota Malang misalnya, sudah ada lima vaksinator. Ditambah 10 vaksinator dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Sementara, jumlah fasyankes yang melayani pelaksanaan vaksin Covid-19 di Kota Malang ada 84 tempat. Jumlah itu melliputi 16 puskesmas, 25 rumah sakit, dan 43 klinik. "Untuk klinik minimal kami  butuh 2 vaksinator," jelas kadinkes.

Jika ditotal, kurang lebih vaksinator yang dibutuhkan di Kota Malang sebanyak 416. Jumlah ini berdasarkan pembagian kebutuhan minimal vaksinator di tiap-tiap fasilitas layanan kesehatan.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Himbau Warga tak Stok Bahan Pangan Berlebih

Namun, Dinkes Kota Malang dalam hal ini tetap mengadakan pelatihan on job training (OJT) bagi nakes tak terbatas. Hal ini sebagai upaya agar vaksinator bisa bertugas secara bergantian nantinya.

"Kami melakukan pelatihan on the job training (OJT) untuk bisa mencapai target. Paling tidak, pelatihan itu butuh sehari ya dan ini terus akan kami lakukan," terang perempuan yang juga menjabat sebagai asisten I bidang pemerintahan dan kesra Pemkot Malang itu.

Lebih jauh, penambahan jumlah vaksinator tersebut dilakukan menyusul kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) yang menginstruksikan untuk adanya perekrutan vaksinator di setiap daerah.

Baca Juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

"Karena pelaksanaan pelatihan itu kan dari Kemenkes. Awalnya untuk masing-masing puskesmas kami diminta dua orang vaksinator. Sekarang Kemenkes minta untuk ditambah tiga vaksinator. Jadi, kami hanya menyesuaikan saja dengan perintah Kemenkes," ucap Sri Winarni. Dsy10

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU