Dipolisikan Puan, Nikita Bakal Tambah Kaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Okt 2020 22:11 WIB

Dipolisikan Puan, Nikita Bakal Tambah Kaya

i

Ketua Dewan Perwakilan (DPR) Puan Maharani (kiri) dan Nikita Mirzani (kanan)

Job Endorsement Naik Drastis saat Kena Masalah atau Bikin Kontroversi

 

Baca Juga: Nama Ayu Dewi Dituding Jadi MC Berinisial A di Kasus Korupsi yang Seret Harvey Moeis

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Nikita Mirzani segera dilaporkan ke polisi karena mengkritik Ketua Dewan Perwakilan (DPR) Puan Maharani yang mematikan mikrofon saat sidang Omnibus Law UU Cipta Kerja. Ancaman laporan itu dilayangkan oleh Gema Puan Maharani Nusantara (GMPN). Publik tahu, ini bukan kasus dan kontroversi pertama bagi Nikita. Janda seksi ini sudah berkali-kali kesandung kasus pidana hingga masuk penjara. Bahkan, Nikita mengakui jika ada kasus yang menimpanya, rekeningnya dipastikan makin ‘gendut’.

GMPN menyatakan jika Puan yang juga anak dari Megawati Soekoarnoputri itu lebih paham Pancasila daripada Nikita Mirzani. GMPN juga menyarankan Nikita Mirzani untuk segera meminta maaf sebelum dilaporkan ke dewan pers. 

Protes terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja tak hanya berasal dari kalangan masyarakat biasa, Nikita Mirzani juga menyuarakan ketidaksetujuannya. Secara spesifik, ibu tiga anak itu menyentil aksi Puan Maharani yang terlihat mematikan mikrofon saat anggota DPR lainnya tengah menyampaikan pendapat.

Kenapa Ibu Puan Maharani matiin mikrofonnya? Kurang fair ketika orang sedang menyuarakan suaranya tapi tidak bisa didengar. Negara ini di bangun atas dasar Pancasila. Masih ingat ga Pancasila? Dari 1 sampai ke 5. Jangan sampai aku datangkan Tante Lala ni ke DPR RI,katanya dari @nikitamirzanimawardi_17 pada Rabu, 7 Oktober 2020.

Mewakili Puan, Ali Nugroho meminta Nikita Mirzani untuk segera mencabut kritikanya serta segera meminta maaf. Kabarnya, jika Niki tidak segera memberikan permintaan maaf tersebut, Puan Maharani akan melayangkan laporan untuk Niki.

“GMPN akan kumpulkan 100 advokat-advokat dari Sabang sampai Merauke yang ada di 30 provinsi,” tambah Ali Nugroho.

Selain kabarnya akan dilaporkan, Ali Nugroho menyindir Nikita yang menyatakan bahwa dirinya ingin menjadi calon legislatif.

“Kalau anda ngebet nyaleg, masih lama. Jangan buat sensasi. Kalau Nikita dengan sensasi bisa menang di legislative 2024. Saya berani ‘telanjang’ ngitarin Monas.” Tutup Ali Nugroho.

Ali Nugroho menyebutkan aksi Puan Maharani yang kedapatan mematikan mikrofon. Ia menyatakan aksi Puan Maharani termasuk tata tertib persidangan DPR. Sebagian pihak saja yang menilai aksi tersebut terlalu berlebihan.

“Akrobatik politik itu namanya. Nikita kalau mau belajar politik jangan menyerang seseorang hanya berdasarkan bukti petunjuk. Dalamin dulu, settingan apa? Nanti kejebak-jebak. Bukannya naik malah tenggelam,” kata Ali Nugroho.

Terakhir, ia menyebut jika aksi Nikita Mirzani mengkritik Puan Maharani hanya ingin sensasi. Ali Nugroho juga menyentil rencana mantan istri Dipo Latief ini yang ingin menjadi calon legislatif (caleg).

"Kalau anda ngebet nyaleg, masih lama. Jangan buat sensasi. Kalau Nikita dengan sensasi bisa menang di legislatif 2024. Saya berani 'telanjang' ngitarin Monas," tutup Ali Nugroho.

 

Cari Nafkah dari Masalah

Nikita Mirzani diduga sengaja membuat masalah dengan Puan. Pasalnya, dia akui sendiri bahwa jika kena masalah, pendapatannya bertambah. Bahkan, saat berseteru dengan pengacara kondang  Elza Syarief, penghasilan Nikita  penghasilannya dari endorsement mencapai Rp1 miliar sehari.

Hal ini terungkap dalam channel YouTube Billy Syahputra yang berjudul ‘Nikita Mirzani Wanita Murahan’.

"Mam, penghasilan endorse lu sebulan berapa mam? Banyak orang orang yang pengin tahu nih, soalnya endors lu di story banyak banget," tanya Billy.

"Tergantung momen dan tergantung sikon. Tergantung gue lagi ribut sama siapa," jawab Nikita Mirzani santai.

Adik almarhum Olga Syaputra itu heran dan memastikan dengan siapa Nikita ribut agar endorsement-nya tinggi.

"Kalau gue jujur ya, kalau sama ibu Elza Syarief itu. Itu tembus sampai  Rp1 M (miliar)," kata Nikita.

Baca Juga: Ungkit Masalah Restu Orang Tua, Putri Anne Ngaku Nyesel Nikahi Arya Saloka

Nikita juga mengaku uang Rp1 miliar itu cukup didapatkan dalam satu hari saja. Mendengar pengakuan itu, Billy kaget dan tercengang.

"Satu hari (Rp1 miliar). Gue kasih tahu enggak percaya (satu hari Rp1 miliar). Iya," ujar Nikita Mirzani lagi.

"Satu hari Rp1 miliar mana ada sih mam? Gokil guys. Oh my god, kapan kita ribut yuk mam," tutur Billy Syahputra.

 

Puan juga Kontroversi

Terpisah, Puan Maharani juga tak kalah kontroversi. Setidaknya sudah 3 kali, cucu presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno ini jadi sorotan banyak orang.

Di tahun 2015, Puan pernah menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo masih menjadi petugas di partai PDI Perjuangan. Pernyataan tersebut dilontarkan Puan saat mengomentari wacana organisasi Pro Jokowi (Projo) yang berubah menjadi partai baru dan ingin mengusung Jokowi saat Pemilu 2019 lalu.

"PDIP bersama Jokowi dan Jokowi masih sebagai petugas partai, kader PDIP," ujarnya.

Kalimat yang dilontarkan Puan tersebut menimbulkan kontroversi karena banyak netizen dan pengamat beranggapan bahwa Jokowi menggadaikan amanat rakyat dan memilih menjadi 'petugas partai'.

Lalu, wanita yang kini menjabat Ketua DPR Ini, juga pernah mewacanakan 'impor' guru asing. Hal ini disampaikan Puan saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada tahun 2019.

Saat itu, dirinya menyebut akan mengimpor guru dari luar negeri untuk mengajar di Indonesia. Selain itu, Puan juga berpendapat bahwa saat ini Indonesia sudah bekerja sama dengan sejumlah negara terkait realisasi wacana tersebut, salah satunya Jerman.

Baca Juga: Asmara dengan Rizky Irmansyah Diduga Kandas, Nikmir Curhat Dianiaya Mantan Kekasih

Wacana tersebut langsung menuai kritik dari publik tak terkecuali para tenaga pendidik. Mengetahui bahwa ucapannya menimbulkan kehebohan, 3 hari kemudian, Puan lantas meralat omongannya.

Dan yang masih segar di ingatan masyarakat, Puan meminta masyarakat Sumatera Barat mendukung negara Pancasila pada September 2020 lalu. Pun langsung dipolisikan oleh Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang atau PPMM karena dinilai telah menyinggung perasaan masyarakat Minang terkait pernyataannya yang meminta masyarakat Sumatera Barat untuk menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.

Menurut pelapor, kalimat yang dilontarkan oleh Puan tersebut tanpa langsung mengindikasikan bahwa Puan meragukan nilai-nilai Pancasila pada masyarakat Minang.

Padahal menurut pelapor, masyarakat Minang punya andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud pernyataan Puan yang berharap Sumbar mendukung negara Pancasila.

Pernyataan kontroversi yang dilontarkan oleh Puan Maharani saat mengumumkan rekomendasi partai untuk pemilihan gubernur Sumatera Barat dari rumah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

PDIP mengusung kader Partai Demokrat Mulyadi sebagai calon gubernur Sumatera Barat. Mulyadi akan berpasangan dengan Ali Mukhni yang kini menjabat bupati Padang Pariaman.

Dalam kesempatan itu, Puan lantas menyampaikan harapannya agar Provinsi Sumatera Barat dapat menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.

"Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila, bismillahirrohmanirrohim. Merdeka," kata Puan.

Ketua PPMM David merasa terganggu dengan pernyataan Puan tersebut.

"Stetment dari ibu yang merasa terhormat itu Puan Maharani sungguh menggangu kami putra asli Sumatera Barat dan menambah jurang pemisah Sumatera Barat dengan Indonesia, rasa kebangsaan saat ini terkoyak dengan ucapan Puan Maharani," kata David. ds/jk/rl/bs

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU