Diprotes Sopir Angkot, Bus DAMRI Berhenti Beroperasi Sementara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 01 Nov 2020 13:54 WIB

Diprotes Sopir Angkot, Bus DAMRI Berhenti Beroperasi Sementara

i

uasana Bus DAMRI. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Malang - Bus DAMRI sebagai salah satu Operasional transportasi pariwisata murah di Malang berhenti beroperasi sementara. Pemberhentian tersebut disebabkan bus yang melayani jalur wisata di Malang Raya diprotes sopir lain saat melayani penumpang, Minggu (01/11/2020).

Hal tersebut di tanggapi oleh General Manager DAMRI Malang Zuryani menyampaikan, penghentian sementara memang sengaja dilakukan. Karena pihaknya menilai butuh ada mediasi dengan organisasi angkutan umum berkaitan dengan operasional Bus DAMRI tersebut. 

Baca Juga: Kuota Mudik Gratis di Malang Sudah Full

"Memang ada perbedaan persepsi, dan kami terus berusaha untuk menyampaikan pengertian kepada masyarakat," katanya.

Zuryani kembali menyampaikan, penghentian sementara itu sempat dipertanyakan oleh masyarakat yang hendak menumpang. Salah satunya disampaikan melalui saluran layanan Call Center DAMRI. Masyarakat banyak yang bertanya alasan tak dioperasikannya bus pariwisata tersebut.

"Kemarin saat beroperasi bus dihentikan dan penumpang dipaksa turun. Ini sebenarnya juga sangat kami sayangkan. Karena itu mengganggu mobilitas masyarakat," terangnya.

Bus DAMRI yang beroperasi di Malang Raya juga telah melakukan sosialisasi bersama Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan berbagai pihak terkait. Sosialisasi salah satunya juga dilakukan secara Online, selain bertemu langsung.

Baca Juga: Pemkot Malang Buka Posko Aduan THR 2024

Selain itu, Bus DAMRI juga memiliki titik Check Point sendiri yang dimaksudkan untuk memberi edukasi kepada penumpang mengenai lokasi yang memang dinilai memiliki sejarah. Salah satu Check Point itu adalah Masjid Turen, untuk rute Bus DAMRI dari Arjosari menuju Balekambang. "Tapi Check Point itu dikira untuk mengangkut dan menurunkan penumpang," katanya.

Zuryani kembali menegaskan jika Check Point sama sekali bukan untuk menaikkan atau pun menurunkan penumpang. Melainkan untuk mengedukasi penumpang berkaitan dengan kawasan wisata terkait di Malang Raya.

Adanya perbedaan pendapat itu menurutnya disikapi dengan akan dilakukannya proses mediasi. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait yang merasa kurang nyaman dengan keberadaan Bus DAMRI. "Kami akan lakukan mediasi dan kami utamakan kepentingan masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Renovasi Stadion Kanjuruhan Ditarget Rampung Akhir 2024

Operasional DAMRI di Malang Raya sendiri terbilang masih baru. Beberapa rute yang disediakan di antaranya adalah rute Batu menuju Bromo, dengan total ada empat armada bus. Kemudian dari Arjosari menuju Balekambang dan Sendang Biru total ada dua armada yang dioperasikan.

Terpisah, Ketua Organda Malang Rudy Soesamto menilai jika keberadaan DAMRI telah berdampak pada pendapatan angkutan umum di Malang Raya. Selain itu, selama ini Organda juga tidak pernah dilibatkan selama proses dan rencana pengoperasian bus pariwisata tersebut. "Adanya bus Damri pasti berdampak turunnya pendapatan angkot. Kami pun dari Organda tidak diajak bicara," terangnya. Dsy9

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU