SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Dalam menggencarakan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan di lingkungan pasar, Satgas Covid-19 Surabaya akan mendirikan posko-posko. Hal ini dikarenkan pasar menjadi salah satu titik keramaian yang bisa memicu penyebaran Covid-19.
Plt Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan jika lingkup pasar memang harus diperketat lagi dalam penerapan protokol kesehatan, karena tergolong krusial mengingat ada banyak titik kerumunan. Whisnu juga mengungkapkan Surabaya hanya menggelar operasi protokol kesehatan saja.
Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024
"Dari evaluasi itu memang yang belum itu kita membuka posko di setiap pasar tradisional. Ada beberapa pasar yang sudah ada poskonya," ujar Whisnu (2/2/2021).
Dalam tahapan awal, Whisnu menuturkan akan mendirikan posko pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar induk terlebih dahulu, yaitu Pasar Keputran, Wonokromo, hingga Pabean.
"Yang kemungkinan kerumunannya semakin tinggi itu kita buka posko untuk memantau kegiatan pasar setiap hari," tuturnya.
Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya
Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dari hasil Satgas Covid-19 tren dari penularan semakin turun signifikan. Kasus di pekan kemarin bisa mencapai 100, tetapi saat ini sudah turun hingga di bawah 80.
"Untuk angka kematian coba kita tekan terus, kemarin sudah menurun nanti coba kita tekan lagi," jelasnya.
Baca Juga: SK Kwarda Jatim Terbit, Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur
Whisnu menambahkan jika bakal menggencarkan program Gerakan Arek Suroboyo Wani Donor Plasma Konvalesen. Hal tersebut ditujukan untuk menekan angka kematian. Ia berharap para penyintas mau untuk menjadi pendonor plasmas konvalesen.
"Kita juga akan launching (gerakan) Arek Suroboyo Wani Donor Plasma. Karena itu akan sangat efektif membantu kesembuhan pasien covid-19," ujarnya. Arb8
Editor : Redaksi