SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Dinas perhubungan (Dishub) Kota Surabaya akan kembali menambah armada feeder atau pengumpan sebanyak 36 unit. Rencananya, armada tambahan tersebut akan dioperasikan pada pertengahan tahun depan.
Kadishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, 36 unit feeder tersebut akan diuji coba pada tiga rute.
Baca Juga: Juragan 99 Trans Rilis Unit Baru Super Double Decker
Ia juga menunjukkan, hasil kajian akademis visualisasi kendaraan menggunakan angkutan Kota Surabaya yaitu lyn V, DA dan O.
"Dengan koneksitas antar moda dan termasuk untuk wisata. Baik belanja, wisata edukasi, history, heritage, wisata kuliner, umkm, taman kota dan lain lain," ujarnya, Senin (18/10/2021).
Transportasi itu, lanjut Irvan, merupakan pengganti angkot yang ada. Dengan dilakukan secara bertahap, menjadi prioritas dalam koneksitas dengan angkutan penumpang kapasitas besar seperti bus, atau Suroboyo Bus.
"Feeder sendiri adalah pengumpan. Jadi ini angkutan berkapasitas kecil. Sementara, tiga rute ini rute angkot yang sudah ada," jelasnya.
"Metode pembayaran masih sama. Tetap cashless," sambungnya.
Baca Juga: Soal Kebocoran PAD, Wali Kota Eri Minta Dishub Intens Cegah Parkir Liar
Penambahan armada feeder dimaksudkan untuk mempermudah mobilitas masyarakat. Nantinya, lyn-lyn itu bakal terhubung ke shelter Suroboyo Bus terdekat.
Irvan menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi terhadap para sopir. Kendati demikian, pihaknya akan terlebih dahulu menciptakan pilot project sebelum menjalankan sistem Buy The Service (BTS) dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
Sistem BTS merupakan pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum, guna meningkatkan kualitas layanan di distrik perkotaan.
Serta, memastikan road map dan masterplan operasional feeder sudah ada, hanya tinggal menghitung berapa kemampuan anggaran untuk itu.
Baca Juga: Angkutan Gratis Untuk Meramaikan Piala Dunia U-17
"Lewat adanya transportasi ini bisa memudahkan masyarakat bepergian. Pada dasarnya Pemerintah kota secara bertahap akan memperbaiki sistem public transport," tandasnya.
Editor : Moch Ilham
