Disorot, Menhan Prabowo Utang Rp 1.760 Triliun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 28 Mei 2021 21:27 WIB

Disorot, Menhan Prabowo Utang Rp 1.760 Triliun

i

Menhan Prabowo Subianto

Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie, Heran Menteri Berani Utang ke Luar Negeri untuk Beli alat peralatan pertahanan dan keamanan periode 2020-2024 dan Dicicil Sampai 2044

 

Baca Juga: Pasar Murah di Kodim Ponorogo Diserbu Warga

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, tidak Tahu Keperuntukannya. Asisten Perencanaan dan Anggaran TNI juga Bingung

 

Connie Khawatir Daftar Belanja Sebesar Rp 1.760 Triliun Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Pertahanan Negara

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, bikin gebrakan yang mencengangkan banyak pihak termasuk DPR-RI. Connie membuka ke publik tentang sebuah rencana peraturan presiden (perpres) yang memuat pinjaman dana dari luar negeri senilai Rp1.760 triliun. Dana ini ditulis untuk pengadaan pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI tahun 2020-2024.

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, ikut bingung lantaran belum ada kejelasan pemanfaatan dari anggaran yang ternyata bunganya sampai 2044. Saking herannya, Connie mengaku ingin bertemu dengan Menhan Prabowo Subianto.

Connie mengatakan dirinya memiliki alasan khusus mempertanyakan anggaran yang diinginkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, sampai sebesar itu. Pertama, ia masih ingat ketika Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yang menyebut pernah mendengar adanya rencana pengadaan alpalhankam senilai Rp1.760 triliun, tetapi ia tidak mengetahui secara pasti untuk apa.

 

Panglima TNI tak Tahu

"Pada saat kemarin di DPR itu ditanya misalnya Panglima (TNI). 'Apakah dengar ada rencana pengadaan 1.760 triliun?'. (Jawaban Panglima TNI) 'Kami mendengar tapi enggak tahu apa'," kata Connie saat diskusi dalam akun YouTube Akbar Faisal Uncensored, Jumat kemarin (28/5/2021).

Alasan kedua, Connie menyebut kalau Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) TNI juga bingung ketika mendengar dari mana asalnya sampai akhirnya pemerintah memutuskan untuk meminjam hingga Rp 1.760 triliun.

Menurut Connie, selevel Asrena seharusnya tahu karena mereka memiliki tanggung jawab terkait kondisi dari alutsista yang dioperasikan. Besarnya anggaran kemudian disesuaikan dengan kebutuhan semisal untuk perbaikan alat pertahanan atau semacamnya.

"Misalnya saya komandan skuadron, saya akan tahu nih kondisi skuadronnya seperti apa, kurangnya seperti apa, masalahnya sepeti apa, kapan dia harus diganti dan sebagainya," ujarnya.

Baca Juga: Pemberian Pangkat Jenderal TNI (HOR) ke Prabowo, Usulannya Panglima TNI

"Bisa dibayangkan ini tiba-tiba angka ini keluar dan Asrena ini enggak tahu apa saja," sambungnya.

Pertanyaan Connie pun berlanjut kepada Prabowo, terkait rencana pengadaan alpalhankam tersebut di mana dananya harus habis pada 2024. Padahal di dalam rencana perpres disebutkan pembayaran pinjaman beserta bunganya akan berlangsung selama lima renstra (perencanaan strategi) atau hingga 2044.

"Iya, tapi sekarang pembayaran bunganya sebesar itu adalah sampai 2044, tapi yang spending-nya sampai 2024," tuturnya.

Connie pun mengungkapkan keinginannya untuk segera menemui Prabowo. Bukan tanpa sebab, ia hendak menemui orang nomor satu di Kemhan itu lantaran waktunya tinggal 2,5 tahun lagi untuk menghabiskan ribuan triliun rupiah itu namun tanpa kejelasan pengadaan yang pasti.

"Jadi saya pikir pak Prabowo ini keren banget ya, tapi apa ya, kok bisa Asrena enggak tahu, ada yang salah dong karena di mana-mana kita tahu dulu, kita mau ke mana, kita mau apa, kebijakannya seperti apa."

 

Masalah Besar

Dalam video berjudul “Buka-bukaan Connie”, yang diunggah akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (27/5) Connie menjabarkan mengapa anggaran itu disebut sebagai masalah besar.

Baca Juga: Rabu ini, Prabowo Bintang Empat

Mulanya, Connie mengaku bertemu dengan anggota Komisi I DPR. Anggota tersebut menjelaskan soal adanya bahaya dalam anggaran pertahanan. Sebab ada dana sebesar Rp 1.760 triliun yang harus dihabiskan pada tahun 2024 untuk pengadaan alutsista.

“Itu kalau tidak salah ya, itu APBN kita tahun 2013-an,” tuturnya.

Seketika itu, Connie bertanya-tanya apa alutsista yang akan dibeli dengan dana sebesar itu. Termasuk road map apa yang dimiliki Kementerian Pertahanan saat ini.

Connie lantas mengajak Akbar Faizal yang menjadi pembawa acara untuk mundur ke belakang mencermati pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai peritiwa Nanggala-402.

Ketika itu, Menhan tidak langsung menyampaikan duka cita atau tentang kesedihan pada Nanggala. Tapi memberi penjelasan bahwa dirinya baru saja menghadap Presiden Joko Widodo dan tengah menyiapkan masterplan. “Kemudian saya kritik dong. Itu bukan masterplan. Itu shopping list,” urainya.

Disebut shopping list lantaran anggaran-anggaran dalam renstra itu telah memuat secara detail angka belanja. “Yang intinya harus habis sebesar itu, Rp 1.760 T di tahun 2024,” sambung Connie.

“Ini kita mau buat beli apa dalam 3 tahun? Kenapa harus habis tahun 2024?” tanyanya.

Dia khawatir daftar belanja ini tidak sesuai dengan kebutuhan pertahanan negara. Yang lebih khawatir lagi, komandan skuadron tidak tahu apa yang akan dibeli. “Seharusnya itu bottom up, ancamannya apa, kebutuhannya apa,” demikian Connie. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU