Dispendikbud Kabupaten Pasuruan akan Perbaiki 158 Sekolah Rusak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Feb 2023 16:08 WIB

Dispendikbud Kabupaten Pasuruan akan Perbaiki 158 Sekolah Rusak

i

Siswa SDN Kluwut Wonorejo yang memanfaatkan ruang kepala sekolah untuk belajar.

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan - Banyaknya sekolah rusak di Kabupaten Pasuruan menjadi atensi dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD). Para wakil rakyat yang ada di gedung Raci berharap, Pemkab Pasuruan harus merespon cepat. Perbaikan dan pembangunan sekolah rusak harus menjadi prioritas.

Bukan tanpa alasan. Dewan menilai, sekolah-sekolah rusak tersebut tak hanya memprihatinkan. Jika tak segera dibenahi, ini bisa mengancam siswa-siswi. Apalagi sudah ada insiden yang terjadi di Kejayan. Jangan ada korban lagi, apalagi sampai ada korban jiwa.

Baca Juga: Perbaikan Sekolah Rusak Terdampak Bencana Alam Jadi Prioritas

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, M. Zaini. Ia mengaku, prihatin dengan insiden jebolnya atap TK PKK Inayatus Shobiyin di Dusun Taman, Desa Sumber Banteng, Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Begitu juga dengan sekolah lainnya. Karena kejadian tersebut mengancam keselamatan siswa.

“Buktinya di Kejayan, sampai menimpa siswa dan membuat luka,” kata Zaini.

Dari catatan wartawan, sekolah rusak dan mengganggu aktivitas ada banyak. Semuanya tersebar di wilayah timur, barat dan selatan.

Zaini tak menginginkan kejadian serupa terulang. Karena itu Pemkab Pasuruan dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, harus melakukan langkah. Segera benahi sekolah-sekolah yang rusak. Khususnya untuk sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan parah.

Jangan sampai ada kejadian serupa terulang. Sangat miris dan memprihatinkan. Harusnya, dinas terkait segera bergerak,” ujarnya.

Baca Juga: Komisi Pendidikan DPRD Gresik Minta Dispendik Fokus Rehabilitasi Bangunan Kelas Rusak

Menurut Zaini, banyak sekolah yang mengalami kerusakan. Contohnya gedung perpustakaan SDN 1 Watukosek, Kecamatan Gempol. Sejauh ini belum tersentuh pembenahan.

Pendapat lain diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Shobih Asrori. Dia menilai, pandemi Covid-19 berdampak terhadap pembangunan daerah. Termasuk sekolah yang banyak mengalami kerusakan. “Dua tahun pembangunan sekolah sulit disentuh karena terdampak Pandemi Covid-19,” sampainya.

Di sisi lain kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan Hasbullah mengungkapkan, banyaknya sekolah rusak lantaran anggaran yang disiapkan, tidak mampu menjangkau sepenuhnya. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktornya.

Baca Juga: Sekolah Bakal Digerojok Bantuan Rehab Fisik Rp 8 Miliar

Dari catatannya ada sekitar 158 sekolah yang mengalami kerusakan. Baik tingkat TK, SD hingga SMP. Namun dia tak merinci. “Kerusakan yang terjadi bervariasi. Ada yang ringan, sedang hingga parah,” bebernya.

Hasbullah menambahkan, tahun ini dispendik tengah merencanakan untuk melakukan perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang dianggap prioritas untuk dibenahi. Selain rusaknya parah juga sudah masuk sistem informasi pembangunan daerah (SIPD).

“Tentu tidak bisa dibenahi sepenuhnya. Karena menyesuaikan anggaran yang tersedia,” ujarnya tanpa menyebut berapa banyak sekolah yang akan dibenahi dan anggaran yang disiapkan. ris

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU