Disporapar Genjot Ekonomi Kreatif Kota Malang di Tengah Pandemi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Okt 2020 14:57 WIB

Disporapar Genjot Ekonomi Kreatif Kota Malang di Tengah Pandemi

i

Kasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Agung H. Buana. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Malang - Pandemi Covid-19 cukup memberikan dampak bagi industri kreatif di Kota Malang, khususnya bagi para pelaku usaha harus mampu berinovasi mengikuti perkembangan pasar atau komnsumen untuk bisa tetap mempertahankan hasil produknya agar tetap bisa dinikmati masyarakat luas.

Di musim pandemi dengan aturan sosial distancing maupun physical distancing cocok menggunakan konsep digitalisasi untuk menggenjot sektor ekonomi kreatif di Kota Malang.

Baca Juga: Fenomena ‘War Takjil’ Ramadhan Jadi Berkah dan Peluang UMKM Tingkatkan Penjualan

Kasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Agung H. Buana menyampaikan. teknologi informasi seakan menjadi piihan bagi pelaku industri kreatif untuk tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Menyikapi hal tersebut, pihaknya terus mendorong perilaku ekonomi kreatif di Kota Malang untuk memanfaatkan platform digital, baik itu media sosial ataupun melalui market place dalam memasarkan produk yang dihasilkan.

Baca Juga: Pemkot Malang Gelar Operasi Pasar Beras, Sediakan 1.000 sak Beras SPHP 

"Contoh sekarang ini, perputaran omzet terbesar justru di sektor digital. Artinya, pemasaran melalui sektor digital menjadi bagian yang cukup banyak menolong di masa pandemi ini," jelasnya.

Agung menyebut sistem penjualan yang mulai beralih ke online system. Bahkan, jasa-jasa pengiriman kurir dinilai juga banyak berinovasi dengan sarana digital. "Terbukti banyak jasa pengiriman kurir dan lain-lain itu juga menopang tersedianya sarana untuk men-deliver produk-produk ekonomi kreatif," imbuhnya.

Baca Juga: Lia Istifhama: War Takjil Menjadi Momen Tepat Support UMKM

"Jadi, sekarang masyarakat juga sudah memahami bahwa penggunaan digital marketing itu juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan, karena tak adanya kontak fisik tidak adanya transaksi secara langsung. Penggunaan e-money ataupun sektor keuangan yang cashless (non-tunai) juga menjadi pendukung terselenggaranya ekonomi kreatif di masa pandemik ini," terangnya.

Lebih jauh, Agung mengatakan, saat ini sektor kuliner yang paling banyak mendominasi pertumbuhan ekonomi. Pihaknya dalam hal ini juga terus menggencarkan sosialisasi penggunaan sistem digital, khususnya sektor ekonomi kreatif pariwisata. Sehingga, pelaku industri kreatif mampu memanfaatkan pasar online. Dsy10

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU