Ditemukan, Zat Asing dalam Vaksin Moderna

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 29 Agu 2021 20:43 WIB

Ditemukan, Zat Asing dalam Vaksin Moderna

i

Vaksin Moderna yang kini sudah dipakai di Indonesia.

SURABAYAPAGI.COM, Tokyo - Zat asing ditemukan dalam vaksin COVID-19 Moderna di pusat vaksinasi skala besar di prefektur Okinawa Jepang . Temuan ini membuat otoritas setempat menangguhkan vaksinasi seperti dilaporkan kantor berita NHK.

"Vaksin Okinawa berasal dari kebanyakan vaksin Moderna yang memiliki perberbedaan yang sudah ditangguhkan oleh pemerintah Jepang karena laporan terkontaminasi," bunyi laporan NHK yang dinukil Reuters, Minggu (29/8/2021).

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

NHK melaporkan zat hitam terlihat di jarum suntik dan botol, sementara zat merah muda ditemukan di jarum suntik berbeda yang diisi dengan vaksin di pusat Okinawa.

"Takeda Pharmaceutical Co, distributor domestik vaksin Moderna, diharapkan untuk menyelidiki kemungkinan kontaminasi selama produksi dan mengadakan pembicaraan dengan kementerian kesehatan Jepang," kata NHK.

Jepang sebelumnya telah menghentikan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna, dikirim ke 863 pusat vaksinasi nasional, lebih dari seminggu setelah Takeda menerima laporan kontaminan di beberapa botol.

Baca Juga: WHO Selidiki COVID Varian 'Eris', Picu Kematian Secara Tiba-Tiba?

Kementerian Kesehatan Jepang pada Sabtu kemarin mengatakan bahwa dua orang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Moderna yang kemudian ditangguhkan setelah ditemukannya kontaminan.

Kedua orang itu memiliki vaksinasi dari salah satu dari tiga vaksin yang ditangguhkan manufaktur pada hari Kamis. Penyebab kematian kedunya kini sedang diselidiki.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Jepang sedang berjuang melawan gelombang infeksi terburuknya, didorong oleh varian Delta, dengan infeksi harian baru melebihi 25.000 bulan ini untuk pertama kalinya. Negara ini telah menginokulasi 54% populasinya dengan setidaknya satu dosis dan 43% divaksinasi penuh, menurut pelacak vaksin Reuters. rtr

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU