Dituding Galau, Tim MAJU : Justru Kami Jauh di Atas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Okt 2020 17:02 WIB

Dituding Galau, Tim MAJU : Justru Kami Jauh di Atas

i

Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan MAJU Imam Syafi’i, Selasa (27/10).SP/Alqomaruddin.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Klaim hasil survei internal pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji (ERJI) unggul 6 persen atas paslon Machfud-Mujiaman (MAJU)."menjadi rasan-rasan banyak orang. Pasalnya, kondisi riil menunjukkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu terlihat gelisah. Fakta itu bisa dilihat dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ngoyo mencari simpati untuk memenangkan Erji. Bahkan ada indikasi kuat Risma sering menyelipkan kampanye di sela-sela kegiatannya sebagai wali kota. 

Hal itu menunjukkan kondisi sebenarnya bahwa Eri-Armuji justru kalah dengan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU)."Hasil survei internal kami justru pasangan MAJU unggul 20 persen," ujar Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan MAJU Imam Syafi’i, Selasa (27/10).

Baca Juga: Prabowo Presiden, Gerindra Sapu Bersih 39 Pilkada di Jawa Timur

Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menanggapi santai hasil survei PusdeHAM  yang mengklaim unggul 6 persen itu. Karena hasil survei internal PDIP itu sama sekali tidak nyambung dengan fakta di lapangan. 

"Kalau Erji memang sudah unggul dari Maju, kan mestinya Bu Risma bisa lebih tenang. Bukan sebaliknya harus ngoyo sampai banyak laporan dugaan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Bu Risma untuk memenangkan Erji," paparnya.

"Saya justru merasa curiga hasil survei internal mereka kurang bagus sehingga terus menerus membuat narasi yang mengingkari fakta dan akal sehat. Karena sekali lagi hasil survei internal kami, Poltracking, unggul jauh," tegas ketua lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (Lakpesdam) PCNU Surabaya.

Imam menduga, unggul 6 persen itu hanya klaim tim pemenangan Eri-Armuji. Hal itu bisa dilihat dari alur rilis berita yang disebar di media massa beberapa hari terakhir ini. Dimana setelah klaim unggul, Eri-Armuji membuat isu tim MAJU galau, setelah itu yang paling parah membuat tuduhan banyak APK Eri-Armuji dirusak pihak lain pasca berita yang memuat hasil survei mereka unggul 6 persen

"Ini seperti rangkaian framing seolah seolah Erji betul betul sudah unggul atas Maju, lalu pihak pendukung Maju frustasi dan merusak APK Erji. Ya  seperti playing victim, untuk mencari simpati publik" jelasnya. 

Baca Juga: 15 PAC Gerindra Minta Hj Mimik Idayana Maju Jadi Cawabup Sidoarjo

Imam mempersilahkah petugas untuk menangkap siapapun yang dengan sengaja merusak APK kedua paslon walikota dan wakil walikota surabaya. Imam yakin mereka bukan tim atau relawan MAJU.

Politisi Partai Nasdem ini mengungkapkan, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Banner dan baliho Eri-Armuji berdiri tegak meski di tempat yang terlarang. Sementara banner dan baliho MAJU banyak yang dibongkar oleh petugas Satpol PP.

"Yang terjadi selama ini malah tebang pilih, baliho MAJU dibabat habis, biarpun itu di jalan kampung," katanya. 

Baca Juga: Sambut Pilkada Serentak, BHS dan Cahyo Ajak 1000 Relawan Konsolidasikan Kekuatan Partai Gerindra

Ditanya apakah ada pembohongan publik? Imam membiarkan masyarakat yang menilai. Tim MAJU sudah berkomitmen berkontestasi secara fair. "MAJU tidak akan menggunakan cara-cara keji, fitnah dan tidak beradab. Pak Machfud Arifin sudah menegaskan harus menang dengan bermartabat," tukas wakil ketua dewan masjid indonesia (DMI) Kota Surabaya ini. Alq

 

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU