SURABAYAPAGI.COM, Lumajang - FC, salah satu media yang memberitakan bahwa terkait bantuan BPUM yang kabarnya ada pemotongan , 600 ribu yang dituduhkan langsung kepada Romli asal desa Kalidilem kab Lumajang akhirnya berbuntut panjang.
Pada seminggu yang lalu ada media memberitakan bahwa" dalam desa Sukosari kab Lumajang, ada masyarakat yang banyak mendapatkan bantuan yang bersumber dari presiden RI, sebesar 1jt 200.
Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Karyono Segera Salurkan Bantuan 1.000 Baja Ringan ke Pulau Bawean
Dalam hal tersebut rupanya hanya menjadi perbincangan yang sangat rame pasalnya ada orang di tengah-tengah masyarakat yang tau dan mengerti bahwa di desa kita ada bantuan melalui Bank.
Romli, yang katanya jadi panutan masyarakat desa Sukosari sehingga masyarakat banyak yang meminta tolong kepadanya dengan cara menyuruh mengecek KTP nya lewat bank BRI, namun apa yang di terima nasib Romli hanya dapat imbalan buruknya.
Ada oknum wartawan yang menemui salah satu masyarakat yang katanya setelah di konfirmasi ada yang mengatakan bahwa dalam bantuan ini ada yang setelah dapat pencairan langsung dipotong sebesar, Rp 600 padahal kata Romli tidak?
Dan dalam berita itu menuduh langsung bahwa Romli sebagai koordinator padahal salah, itu saya tak pernah ditunjuk sebagai koordinator.
"Saya tidak pernah merasa menerima dan gak pernah meminta," tegas Romli
Bantuan Usaha Produktif Mikro (BPUM) Rp1,2 juta untuk setiap pelaku UMKM, yang bersumber dari presiden (Banpres) nampaknya akan menjadi perbincangan yang di kalangan masyarakat umum.
Pasalnya BPUM tersebut kabarnya menurut berita bahwa Romli dituduh menjadi koordinator, padahal tidak" dan bukan siapa-siapa.
"Dalam hal ini saya dituduh juga menjadi koordinator dalam pengurusan bantuan ini padahal tidak" Imbuh nya Romli
Romli di tuduh memotong 600 ribu setelah setiap pelaku UMPM mendapat bantuan 1,200 rb.
Baca Juga: Fenomena ‘War Takjil’ Ramadhan Jadi Berkah dan Peluang UMKM Tingkatkan Penjualan
Pemotongan oleh koordinator warga dengan alih-alih sebagai jasa pengurusan administrasi pendaftaran pelaku UMKM, seperti yang ungkapkan beberapa warga Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto itu "BOHONG"
“Semua warga yang mendapatkan bantuan, setelah ambil dari BRI diminta oleh koordinatornya Rp600 ribu, dengan alasan untuk uang pengurusan pendaftaran, bahkan jika dikasih Rp 500 ribu marah-marah, namanya Romli koordinatornya, rumahnya ada di Kalidilem, kan tidak masuk akal dengan nilai potongan Rp 600 ribu, mereka (penerima bantuan BPUM) harus memberikan uang jasa kepada pihak tertentu yang mengatasnamakan kolektif pengurusan pengajuan UMKM”, Ungkap warga yang identitasnya enggan dimediakan, itu BOHONG.
"B Romli, asal desa Kalidilem kab Lumajang akhirnya angkat bicara, menyatakan dengan lantang saat dikonfirmasi bahwa" demi Allah saya tidak terima atas tuduhan apa yang dituduhkan langsung oleh wartawan itu dan saya akan menempuh jalur hukum saya mintak pertanggung jawaban, tunjukkan bukti kalau saya memotong bantuan sampai 600 rb. Saya akan melaporkan hal ini jika warga yang memberi keterangan palsu kepada wartawan akan ku laporkan ke pihak penegak hukum, jika wartawan sampai tidak membuktikan bukti maka saya akan melapor ke dewan Pers," tegasnya
Terbukti saat kami melakukan konfirmasi sebanyak 15 warga di desa Sukosari rata-rata menjelaskan bahwa dalam bantuan ini tidak ada yang dipotong namun ada yang ikhlas memberi 50 hanya imbal balek rasa terima kasih kepada Romli.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Romli karena sudah membantu dan menguruskan sehingga sampai ke tahap pencairan," akunya warga
Baca Juga: Pasukan Tambahan Dikirim Bantu Penanganan Bencana di Bawean
Ada juga 5 warga yang di bantu Romli dalam pengurusan dari proses pendaftaran sampai sukses hingga pencairan tetapi Romli tidak mau di kasih.
"Saya mewakili teman-teman pak, bahwa memang betul kami dibantu oleh Romli untuk ngurus bantuan ini pak tapi setelah cair Romli tidak mau di kasihnya pa," tegas beberapa warga
Ada 4 warga lagi yang kompak mengatakan dengan lantang "saya tidak terima jika Romli dituduh memotong bantuan UMKM saya ikut menuntut ke jalur hukum.
"Ya pak saya tidak terima jika Romli dituduh memotong bantuan sampai 600 rb dan yang pasti saya yang di depan jika hal ini sampai ke jalur hukum," imbuhnya beberapa warga.
Imbuh Romli, saya bersama keluarga sepakat ingin memberantas berita- berita hoax dan yang pasti saya akan laporkan ke jalur hukum, karena orang yang mengabarkan berita tanpa bukti yang pasti itu fitnah, sama dengan mencemarkan nama baik saya dan keluarga saya," Pungkasnya. lim
Editor : Moch Ilham