DPR Tanya Surplus Beras yang Diklaim Kementan, Bapanas: 6 Bulan Defisit

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Feb 2023 09:28 WIB

DPR Tanya Surplus Beras yang Diklaim Kementan, Bapanas: 6 Bulan Defisit

i

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin. Foto: DPR RI.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sudin kembali meninggung mengenai data surplus beras dari Kementerian Pertanian (Kementan). Ia menduga data tersebut bohong atau palsu lantaran harga beras saat ini masih terus naik.

Hal itu Sudin tanyakan kepada Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat rapat dengar pendapat di Gedung DPR RI, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: 151 Sapi Impor Australia Mati saat Perjalanan ke RI, Bapanas: Pasokan Masih Aman

Awalnya, Sudin mempertanyakan apa penyebab dari kenaikan harga beras. Kemudian, Arief menjawab bahwa penyebab kenaikan harga karena adanya kekurangan pasokan beras. Artinya, konsumsi lebih besar dari pada hasil produksi beras. Saat ini belum masuk musim panen, namun permintaannya tetap tinggi.

"Suplai dan demand, shortage pak," jawab Arief.

Kemudian, Sudin pun jadi bertanya mengenai surplus beras selama 2022. Pasalnya. Kementan sebelumnya menyebut bahwa beras nasional surplus hingga 8 juta ton.

"Saya tanya, berarti yang dibilang (Kementan) surplus itu bohong dong?" tanya Sudin.

Baca Juga: Penyerapan Beras dalam Negeri Belum Optimal, Bulog: Kita Sangat Andalkan Impor

Menanggapi pertanyaan itu, Arief pun mengamininya lantaran data yang dimiliki Bapanas, stok beras justru defisit selama 6 bulan terakhir.

"Dalam 6 bulan terakhir defisit, ketua," jawabnya.

Arief menerangkan, jika dilihat dari survei Kerangka Sampel Area (KSA) BPS selama 6 bulan terakhir, kebutuhan beras nasional rata-rata per bulan adalah sebanyak 2,5 juta ton. Namun, produksinya hanya mampu sampai dengan 1,3-1,4 juta ton per bulan.

Baca Juga: Stabilkan Harga, Pemkot Batu Salurkan 91,29 Ton Beras CPP

Ia mengungkapkan harga beras saat ini memang tidak dalam keadaan normal. Bapanas mencatat harga gabah kering panen atau GKP naik menjadi Rp 6.000 per kilogram. Harga beras medium dan premium pun, kata Arief, terpantau naik di luar kebiasaan.

Sudin pun mengatakan, ia lebih suka kepada pejabat yang jujur mengenai kondisi yang terjadi hingga menyebabkan kesulitan. 

"Oke, saya paling suka ada pejabat yang jujur ketika menjawab," ujar Sudin. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU