DPRD Gresik Disambati Minyak Goreng Murah oleh Pedagang Kerupuk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Mar 2022 17:06 WIB

DPRD Gresik Disambati Minyak Goreng Murah oleh Pedagang Kerupuk

i

Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan saat mengunjungi pedagang kerupuk di Desa Putat, Kecamatan Menganti.SP/Grs.

 

SURABAYAPAGI, Gresik - Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan meminta agar pemerintah menyediakan minyak goreng subsidi untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Dinkes Gresik Beri Pelayanan Keliling Bagi Warga Bawean

 Hal itu diungkapkan usai menyambangi pengusaha kerupuk di Desa Putat, Kecamatan Menganti. Disana, dia dicurhati pengusaha karena minyak goreng bersubsidi langka.

 Politisi PDIP itu melihat langsung proses pembuatan kerupuk di tengah langkanya minyak goreng Rp 14 ribu. Para pengusaha kerupuk mencari minyak goreng hingga keluar kota. Harganya berkisar Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu per liternya.  

"Harga minyak goreng itu masih di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga biaya produksi kerupuk lebih tinggi dari sebelumnya," kata Mujid pada Selasa (1/3/2022). 

Mujid berharap Diskoperindag Gresik turun ke pengusaha-pengusaha kerupuk di Menganti. Meski sudah ada harga yang ditetapkan, yakni Rp14 ribu, namun minyak goreng tetap langka dan sulit ditemui. 

"Setelah ini saya koordinasi dengan Diskoperindag untuk turun membantu UMKM. Kenyataan di lapangan bahan baku minyak goreng masih langka," papar Mujid.

Baca Juga: Polri TNI Berangkatkan Tim Trauma Healing untuk Korban Gempa Bawean

 Mujid menambahkan, pengusaha kerupuk juga mengeluhkan harga tepung tapioka yang ikut naik. Kondisi ini harus menjadi perhatian. Akibat bahan baku mahal, Mujid merincu sudah ada tiga produsen kerupuk rumahan yang gulung tikar.  

Ke depam, Mujid akan membantu pengusaha kerupuk dengan membantu pengajuan bantuan alat melalui dana hibah. Sehingga produsen kerupuk bisa bertahan. 

"Diskoperindag perlu turun lagi, pengrajin rumahan mulai kerupuk, tahu, tempe biar didata berapa yang kembang kempis, berapa yang berhenti beroperasi itu perlu di data. Kami perlu data itu pemkab harus hadir ke UMKM," terangnya. 

Baca Juga: DPRD Setuju Dana Cadangan Bantu Korban Bencana Gempa Bawean

Salah satu pengusaha kerupuk yang masih bertahan adalah milik Sutino. Lokasinya berada di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti.

 Pria berusia 59 tahun itu kurang lebih sudah 30 tahun menjadi pengusaha kerupuk, baru kali ini mengalami situasi paling parah kelangkaan minyak goreng. 

 "Kalau saya berhenti produksi, kasihan mereka mau makan apa. Baru kali ini minyak goreng langka paling parah. Ditambah lagi tepung tapioka harganya juga ikut naik," kata Sutino. grs

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU