DPRD Kecewa, Pengerjaan Box Culvert Rp 6,8 M di Mayjen Sungkono

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 12 Agu 2020 22:03 WIB

DPRD Kecewa, Pengerjaan Box Culvert Rp 6,8 M di Mayjen Sungkono

i

Pengerjaan box culvert di Jalan Mayjen Sungkono, tepatnya di sekitar Ruko Darmo Park yang sudah mandek selama 3 bulan.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Surabaya belum terbebas dari problem drainase atau saluran air. Saat musim hujan, masih banyak titik yang rawan genangan. Salah satunya Jalan Mayjen Sungkono, tepatnya di sekitar Ruko Darmo Park.

Komisi C DPRD Surabaya pun menilai pengerjaan box culvert di sejumlah kawasan Surabaya lamban. Salah satunya, pembangunan box culvert di Jalan Mayjend Sungkono. Dimana, proyek senilai Rp 6,8 miliar itu ditengarai sudah mandek selama 3 bulan.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Desak Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong jadi Prioritas

"Pembangunan box culvert untuk saluran air ini tak kunjung diselesaikan oleh kontraktor. Seharusnya tahun 2020 ini bisa terselesaikan karena pekerjaan ini hanya lanjutan yang dilakukan sejak 2019 lalu," ujar Baktiono, kemarin.

Ia meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya untuk bisa mengevaluasi kinerja kontraktor. kredibilitas kontraktor sendiri menjadi taruhannya, jika tidak bisa mengerjakan dengan baik maka tidak perlu dilanjutkan.

Baca Juga: Suara Meningkat di Surabaya, Golkar Berhak Dapat Kursi Pimpinan Dewan

Pembangunan box culvert sepanjang satu kilometer mulai dari Jalan Mayjen Sungkono sampai Jalan Aditiawarman Surabaya. “Kami akan panggil Dinas PU Bina Marga Surabaya, terkait proyek box culvert," ucapnya.

Menurut dia, meski material sudah ada, namun hingga saat tidak ada pekerjaan. Atas kejadian ini, kata dia, pihaknya menyesalkan karena membuat estetika Kota Surabaya terlihat kumuh.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Resmikan Gedung Baru PMI

Sementara, Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo menilai pengawasan pemkot sangat lemah. Buktinya, proyek tersebut dibiarkan mangkrak selama berbulan-bulan. ”Kalau pengawasannya bagus, seharusnya tidak sampai mangkrak,” tuturnya.

Karena itu, dia berharap dinas terkait segera menindaklanjuti temuan komisi C di lapangan. Jadi, ketika hearing, sudah ada solusi atas kelanjutan proyek tersebut. ”Kami tidak ingin berdebat dalam forum. Yang penting adalah solusi konkret atas lambatnya pengerjaan proyek itu. Kalau bisa segera diselesaikan, yang menikmati hasilnya juga rakyat, kan,” ucapnya. alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU