Dua Program Inovatif Kota Mojokerto Masuk Penilaian Nasional IGA 2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Nov 2022 16:44 WIB

Dua Program Inovatif Kota Mojokerto Masuk Penilaian Nasional IGA 2022

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari mempresentasikan inovasi unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam lomba Innovative Government Award (IGA) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri RI, Selasa (22/11) siang.

Pada presentasi yang dilakukan di hadapan tim penilai di Ruang Sidang Utama (RSU) Gedung A Lantai 3 Kemendagri, Jakarta ini, Wali kota mengunggulkan inovasi digital Brantas Tuntas dan non-digital Gempa Genting.

Baca Juga: Kurangi Sampah ke TPA, Bank Sampah dan Budidaya Magot Jadi Prioritas Pj Ali Kuncoro

Brantas Tuntas, singkatan "Berita Anak Terkini, Orang Tua Nyaman, Tenang, dan Puas", adalah inovasi dalam bidang pendidikan. Melalui inovasi berbasis web dan aplikasi android ini, keluarga atau orang tua diajak untuk berperan aktif terhadap perkembangan proses belajar anak selama berada di lingkungan sekolah.

"SMPN 5 Mojokerto melahirkan inovasi dalam rangka memberikan ruang, akses untuk murid, orang tua, guru dan pihak sekolah, dalam berinteraksi melalui satu aplikasi bernama Brantas Tuntas," ujar Wali Kota Ika Puspitasari.

Pada aplikasi tersebut, tersedia 6 fitur utama, yaitu fitur Kehadiran, Penilaian, Kegiatan, Konsultasi, diskusi, dan Galeri. Fitur-fitur tersebut dikelola oleh pihak sekolah, berisikan terkait kegiatan siswa di sekolah, baik akademis maupun non akademis.

"Seluruh informasi yang disediakan bisa diakses real time oleh orang tua. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir, karena bisa memantau apakah putra/putrinya masuk kelas, ikut ekstrakulikuler, atau justru bolos," terang wali kota perempuan pertama Kota Mojokerto ini.

Sedangkan inovasi Gempa Genting, singkatan "Segenggam Sampah Gawe Stunting", adalah inovasi dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan lingkungan. Melalui inovasi ini, sampah organik yang dihasilkan rumah tangga tidak berakhir percuma di TPA, melainkan berperan dalam upaya penurunan stunting di Kota Mojokerto.

Baca Juga: Stok PMI Mulai Menipis, Pj Ali Kuncoro Kerahkan Ratusan ASN Ikut Donor Darah Massal

Di Kelurahan Prajurit Kulon, masyarakat wajib membawa sampah organik jika ingin mengurus pelayanan di kelurahan. Sampah diserahkan ke petugas untuk pakan ulat maggot. Lalu ulat maggot digunakan untuk pakan ikan yang dibudidayakan di bioflok.

"Semula hanya menggunakan pakan pabrikan, tapi sekarang 30 persen dari kebutuhan tadi digantikan dengan maggot," ungkap perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.

Lebih lanjut, hasil panen budidaya ikan yang dikelola oleh warga melalui Kube (Kelompok Usaha Bersama) ini, nantinya diberikan kepada keluarga yang memiliki anak stunting di lingkungan kelurahan tersebut, seminggu sekali, setiap hari Jumat.

Baca Juga: Segera Beroperasi, Labkesda Kota Mojokerto Miliki Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2)

Program tersebut menjadi salah satu upaya dalam menurunkan angka stunting di Kota Mojokerto. Terbukti, saat ini Kota Mojokerto berhasil menekan angka stunting hingga 6,9 persen, nomor dua terendah nasional.

Sebagai informasi, Kota Mojokerto merupakan satu dari 40 pemerintah daerah yang masuk nominasi tahapan presentasi ajang IGA 2022. Tahapan itu dilaksanakan setelah para nominator berhasil melalui penjaringan dan pengukuran inovasi sebagai rangkaian penilaian.

Adapun para dewan juri pada tahap ini berasal dari Kemendagri, Kemenkopolhukam, Kemenko PMK, KemenPAN-RB, Kementerian PPN/Bappenas, BRIN, LAN, UI, UGM, Kemitraan Partnership, serta Kompas TV dan CNN yang mewakili unsur media massa. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU