Dukung Paslon 02, Pegawai Outsourcing PMK Surabaya Dipecat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 24 Nov 2020 20:34 WIB

Dukung Paslon 02, Pegawai Outsourcing PMK Surabaya Dipecat

i

Fahrul Suganda, pegawai outsourcing PMK Kota Surabaya harus kehilangan pekerjaanya lantaran dukung  Machfud Arifin-Mujiaman. SP/ALQOMARUDDIN.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Tangan besi Pemerintah Kota Surabaya kembali memakan korban, kali ini Fahrul Suganda, pegawai outsourcing Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya harus kehilangan pekerjaanya lantaran mendukung calon Wali Kota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut 2  Machfud Arifin-Mujiaman.

Dalam surat nomor 880/4931/436.7.6/2020 menyatakan pemecatan warga Jl. Gembong, Kelurahan Kapasan ini dinilai merugikan Dinas PMK lantaran mendukung paslon nomor 2. 

Baca Juga: BHS dan CHP Konsolidasikan Relawan Menangkan Pileg 2024

Fahrul Suganda menceritakan, kronologisnya pada hari minggu yang lalu dirinya pengumpulan massa pada kampanye Machfud Arifin-Mujiaman pada hari Minggu lalu itu. 

"Waktu itu, kapasitas saya sebagai Ketua RW 05 Gembong Barat, Kelurahan Kapasan, bukan sebagai pegawai PMK. Bahkan itu hari minggu bukan jam kerja," ungkapnya. Selasa (24/11/2020).

Yang lebih anehnya, Surat Pemecatan dirinya yang ditandatangani Kepala Bidang Operasional dan Peningkatan Kapasitas Bambang Vistadi tanpa ada peringatan terlebih dahulu. " Pemecatan itu, tanpa SP 1(Surat Peringatan) atau SP 2. Tiba-tiba saya dipanggil dimintai keterangan setelah itu diberi surat pemecatan," katanya.

IMG_8070IMG_8070

Baca Juga: Dana Hibah untuk Penyelenggaraan Pilkada Surabaya 2024 Capai Rp114,551 Miliar

Menurut Fahrul, ini bentuk kesewenang-wenangan dan arogansi pemimpin, melakukan pemecatan sepihak tanpa alasan yang jelas. Dengan pemecatan itu, Fahrul merasa telah dizalimi oleh penguasa saat ini. 

“ini negara Demokrasi, saya punya hak Politik sebagai warga negara. Yang penting saya tidak berkampanye waktu jam kerja, saya juga tidak menggunakan pakaian Dinas. Saya sebagai ketua RW," katanya. 

Bahkan Fahrul mengungkapkan, banyak juga petinggi-petinggi PMK yang telah mendukung Paslon nomor 01, Eri Cahyadi-Armuji. " Pada saat tes kesehatan di PMK ada juga pimpinan mengatakan bantuan tes kesehatan ini dari Pak Eri, padahal itu yang memfasilitasi pemkot, Tapi kenapa tidak ditindak? Kenapa yang mendukung 02 ditindak yang mendukung 01 tidak ditindak. Ini tidak adil," katanya. 

Baca Juga: Anggaran Pilkada Lombok Tengah Sebesar Rp 52,752 Miliar Telah Disetujui

Selain Fahrul Suganda, Inggil Dono Sapuro Warga Bronggalan Sawah pegawai outsourcing PMK yang juga mengalami tekanan dan ancaman lantaran mendukung Paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman. 

"Saya juga dapat ancaman dari pimpinan karena mendukung 02. Saya tidak takut karena ini sebuah perjuangan saya untuk perubahan Surabaya yang lebih maju dan lebih baik," ungkap pria yang sudah 8 tahun menjadi petugas PMK ini. Alq

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU