Eco-Card, Permainan Kartu Berbasis Lingkungan Hidup

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 30 Sep 2017 16:39 WIB

Eco-Card, Permainan Kartu Berbasis Lingkungan Hidup

Pengenalan pentingnya pelestarian lingkungan hidup sejak dini adalah salah satu upaya agar anak-anak berani beraksi demi lingkungan hidup di sekitarnya. Hal tersebut yang menjadi latar belakang kader lingkungan SMA Negeri 11 Surabaya atau lebih dikenal dengan nama Tunas Hijau Sewelas (THS) membuat media pembelajaran melalui permainan berbasis lingkungan hidup. Salah satu produknya yang ramai diperbincangkan adalah Eco-Card. Eco-Card merupakan sarana belajar dengan materi lingkungan hidup yang dirancang melalui permainan board game atau permainan kartu untuk anak usia 8 tahun ke atas. Biasanya, hanya anak-anak yang tergabung dalam tim kader lingkungan saja yang mengetahui tentang pentingnya upaya pelestarian lingkungan. Tapi kini dengan adanya Eco-Card, anak-anak lain yang tidak bergabung pun juga bisa mengetahui informasi tersebut, bahkan dengan cara yang lebih menyenangkan, ujar Almas Nuri, selaku koordinator THS. Eco-Card terdiri atas 4 kartu kunci dan 20 kartu hasil daur ulang. Empat kartu kunci dalam Eco-Card berisikan gambar sampah, yaitu botol bekas, sampah daun dan sisa makanan, sampah plastik kemasan dan sedotan, kertas dan kardus bekas. Semuanya dilengkapi dengan informasi mengenai gambar yang ada, ujar Almas, saat diwawancarai, Sabtu (30/09). Permainan dapat dilakukan tiga sampai empat orang, tiap orang akan mendapatkan tiga kartu daur ulang. Saat kartu kunci dibuka pada awal permainan, maka para pemain wajib mencocokan dengan kartu daur ulang yang dibawanya. Jika pemain tidak memiliki kartu daur ulang yang sesuai maka pemain harus mengambil kartu lain. Pemain yang lebih cepat menghabiskan kartu daur ulang di tangannya akan menjadi pemenang. Setelah semua kartu daur ulang sesuai dengan kartu kunci, para pemain diminta untuk membaca informasi yang ada. Segmen permainan ini adalah kelas-kelas kecil dan/atau keluarga. Pasalnya, permainan ini bisa dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa. Selain itu, keduanya juga memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan permainan. Sejauh ini harga yang dipatok untuk mendapatkan satu pack Eco-Card adalah Rp. 15.000,- hal tersebut sejurus dengan biaya produksi. Rizki Amirulloh, pembina THS, menjelaskan bahwa media pembelajaran dalam bentuk permainan kartu seperti ini diharapkan dapat membantu anak-anak menyukai kegiatan lingkungan hidup, khususnya di sekolah. Harapan kedepannya, ada donatur yang membantu kader lingkungan THS untuk memperbaiki kualitas dari kartu tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, setelah Eco-Card bisa dipasarkan lebih luas ke sekolah-sekolah dasar yang ada di Surabaya, rencananya kader lingkungan SMA Negeri 11 Surabaya akan membuat produk media pembelajaran dengan bentuk yang lain. Tentunya akan tetap mengusung tema-tema yang tidak jauh dari lingkungan hidup dan sekitarnya.(Riz)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU