Eks PKL Alun-alun Segera Direlokasi Ke Pasar Modern Benpas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 24 Jul 2020 15:47 WIB

Eks PKL Alun-alun Segera Direlokasi Ke Pasar Modern Benpas

i

Wali Kota Ning Ita saat audiensi bersama eks-PKL Alun-alun di Rumah Rakyat Hayam Wuruk 50, Magersari, Kamis (23/7/2020) malam. SP/Dwy Agus Susanti

SURABAYAPAGI, Mojokerto - Di tengah arus modernisasi, Pemerintah Kota Mojokerto terus memberikan akses kemudahan kepada masyarakat dalam bertransaksi. Tak terkecuali dalam menggunakan aplikasi non tunai. Untuk itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mulai menerapkan konsep digital kepada eks-pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun yang akan direlokasi ke Pasar Modern Benteng Pancasila. Hal ini, disampaikannya dalam audiensi bersama eks-PKL Alun-alun di Rumah Rakyat Hayam Wuruk 50, Magersari, Kamis (23/7/2020) malam.

Inovasi terbaru Pemerintah Kota Mojokerto tersebut, tidak lepas sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus yang saat ini tengah menjadi pandemi di seluruh daerah. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir lagi saat berkegiatan di luar rumah, terutama area publik seperti pasar tradisional, pasar modern, maupun area publik lainnya. Pasar Benteng Pancasila yang sebelumnya terbakar pada 2017 silam, saat ini tengah proses renovasi tahap akhir. Diperkirakan, pada bulan Agustus mendatang pasar berkonsep modern tersebut siap ditempati oleh para eks-PKL Alun-alun.

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

"Pasar yang dianggarkan melalui APBN tahun 2019 ini, insyallah akan segera selesai. Sehingga bisa ditempat pada tahun ini. Tentunya, konsep pasar Benteng Pancasila nanti akan berbeda dengan konsep sebelumnya. Dimana, saat ini kami tengah menyiapkan aplikasi penunjang sebagai transkasi jual beli tanpa menggunakan uang cash atau tunai. Pemanfaatan teknologi ini, semata-mata juga sebagai upaya kami Pemerintah Kota Mojokerto dalam memutus mata rantai penyebaran virus. Terutama dalam masa transisi adaptasi tatanan kehidupan baru atau new normal," jelas Ning Ita, sapaan akrab wali kota.

Baca Juga: Respon Cepat Aduan Masyarakat, PJ Ali Kuncoro Sidak TPS Benpas dan TPA Randegan

Aplikasi tersebut, lanjut wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini, tidak sekedar aplikasi transaksi jual beli biasa. Namun, di dalam aplikasi yang nantinya digunakan sebagai sarana transaksi oleh pedagang dan pembeli, terdapat berbagai fitur. Seperti, jenis produk yang dijual, pembayaran non tunai, pembayaran retribusi, diskripsi toko dan produk serta masih banyak lainnya. Melalui aplikasi ini pun, para pedagang tidak perlu mengkhawatirkan produk dagangan yang dijual tertukar dengan produk jualan pedagang lainnya, meskipun jenis produknya sama. 

Baca Juga: Realisasi Pajak Kota Mojokerto Naik Signifikan Capai Rp 71,4 Miliar

"Jadi melalui aplikasi ini, produk unggulan dari para UKM/UMKM dapat dipamerkan. Aplikasi ini pun, dapat diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Sehingga, secara tidak langsung dapat menumbuhkan sistem perekonomian masyarakat sekaligus mengenalkan produk lokal Kota Mojokerto ke berbagai daerah. Selain sebagai transaksi jual beli, aplikasi ini juga sebagai sarana pembayaran retribusi. Sehingga, pedagang tidak perlu membayar secara cash atau tunai lagi. Dan jangan pernah percaya sama oknum yang mengatasnamakan pegawai saat memungut retribusi," tegasnya. Dwy

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU