Eksis Budidaya Lebah Klanceng yang Bernilai Jual Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 19 Agu 2021 09:34 WIB

Eksis Budidaya Lebah Klanceng yang Bernilai Jual Tinggi

i

Agus Sutoyo sedang memeriksa sarang lebah klanceng miliknya. SP/ MGT

SURABAYAPAGI.com, Magetan - Biasanya kebanyakan orang membudidayakan lebah madu karena untuk diambil madunya. Namun Agus Sutoyo memilih ternak lebah klanceng daripada lebah madu pada umumnya, hal ini karena belum banyak yang membudidayakan.

Selain itu madu lebah klanceng banyak dicari, hal tersebut yang membuat madu lebah klanceng di hargai lebih tinggi dari madu lebah ternak. Di pasaran, madu lebah klanceng kemasan 140 mililiter (ml) dihargai Rp 59.000, sedang madu randu dengan kemasan sama hanya Rp 35.000.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

Tak hanya itu, yang membedakan lebah madu dengan lebah klanceng adalah pada fisiknya. Pada lebah klanceng memiliki fisik mungil, hampir sama dengan semut rangrang. Sedangkan lebah madu berbadan besar, tiga atau lima kali lipat dari ukuran semut rangrang.

Ada selisih yang lumayan, karena tingkat kesulitan budidaya lebah klanceng lebih tinggi dibandingkan lebah madu ternak, juga resiko untuk mendapatkan sarang lebah klanceng.

Madu lebah klanceng dipercaya bisa menambah imun (kekebalan tubuh) hingga stamina meningkat dan menyuburkan kandungan. Karenanya, madu lebah klanceng banyak dicari dan bernilai jual tinggi. Sehingga ada pemahaman di masyarakat kalau madu lebah klanceng bukan madu biasa.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

Agus Sutoyo mengaku, tidak pernah takut saat mengawali membudidayakan lebah klanceng ini. Karenanya, setiap hari dari pagi hingga menjelang sore ia blusukan ke rerimbunan rumpun bambu untuk mencari sarang lebah klanceng.

"Kalau kita menemukan sarang lebah klanceng, harus ditebas bambu dan membelahnya. Kemudian sarang lebah klanceng yang kita temukan dipindah ke kotak untuk pembudidayaan,” jelasnya.

Dalam pembudidayaan madu lebah klanceng itu, Agus dibantu temannya Supri, pemuda yang masih tetangganya sendiri itu membantu juga sambil belajar pembudidayaan. Berkat ketekunan, kesabaran dan keberaniannya, Agus Sutoyo, sukses membudidayakan lebah klanceng.

Baca Juga: OJK Ajak Perempuan Raih Kesejahteraan Finansial

Mungkin Agus jadi yang pertama kali membudidayakan lebah klanceng di Magetan. Karena harga madu lebah klanceng di hargai lebih tinggi dari madu ternak biasa, kini membuat taraf hidup Agus Sutoyo meningkat dibanding pemuda sebayanya yang menunggu tawaran pekerjaan.

Sarang beserta lebah klanceng ini, setelah ditaruh di kotak kemudian dibudidayakan dan diambil madunya setelah cukup umur. Biasanya, setiap tiga bulan sarang lebah klanceng yang dibudidayakan itu dipanen. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU