Eksis Geluti Kelapa Gading Lukis Tradisi Mitoni

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 25 Jun 2021 11:59 WIB

Eksis Geluti Kelapa Gading Lukis Tradisi Mitoni

i

Danang Prasetyo Laksono melukis kelapa gading. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Danang Prasetyo Laksono merupakan seorang seniman berbakat yang juga perajin kelapa gading yang mampu memproduksi kelapa gading lukis untuk tradisi mitoni atau upacara usia kehamilan 7 bulanan.

Awal mula menekuni kerajinan ini karena ada salah satu teman yang akan menggelar acara mitoni. Namun karena kesulitan untuk mendapatkan kelapa gading, dia pun mencoba untuk membuatkannya.

Baca Juga: Pj Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Korban Tertimpa Pohon Tumbang

Dengan bermodal keterampilan gambar yang dimilikinya, dia pun menggunakan kelapa gading sebagai media Lukis. Tak disangka, hasil lukisannya mendapat respons positif dari teman-temannya.

Kelapa gading tersebut ia lukis dengan tema tokoh pewayangan seperti salah satunya tokoh Rama dan Sinta. Bisnis ini ia geluti karena kelapa gading masih kerap digunakan dalam beberapa tradisi masyarakat. Salah satunya acara 7 bulanan usia kehamilan atau mitoni.

“Di tradisi Jawa, upacara mitoni masih sering digelar supaya si ibu dan calon bayi dapat sehat hingga persalinan,” jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Danang mengatakan, sesuai tradisi, dua kelapa gading ini sebagai simbol harapan dari keluarga agar proses persalinan berjalan lancar dan anak yang lahir sehat, sempurna, tanpa kekurangan suatu apa pun. Untuk itu, kelapa gading ini dimaknai seperti sebuah janin yang sedang dikandung. Itulah mengapa kelapa gading kerap diberi gambar tokoh pewayangan.

“Ini saya sedang membuat tokoh Rama dan Sinta. Ini sebagai harapan dari keluarga sang calon bayi yang lahir dapat lahir sehat dan sempurna. Jika laki-laki bisa setampan Rama dan jika perempuan bisa secantik Sinta,” bebernya.

Danang mengaku, untuk menggambar kelapa gading, memilih memanfaatkan media cat minyak daripada goresan paku. Ini lantaran jika menggunakan paku, akan menimbulkan bekas kehitaman pada kulit kelapa. Sehingga gambar yang timbul juga tidak dapat mulus bersih.

Baca Juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri di Razia Petugas Gabungan

Tak hanya itu, dengan melukis, menurutnya membuat gambar yang dihasilkan terkesan lebih detail dan nyata. Ia juga berharap kegiatannya ini dapat menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya. Seperti mengenalkan tokoh pewayangan kepada generasi muda hingga tradisi-tradisi Jawa lain yang sarat akan makna.

“Karena tradisi seperti mitoni ini juga sudah mulai dilupakan. Semoga adanya kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk pelestarian budaya,” tandasnya. Dsy11

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU